Sukses

Tersisa 143 Unit Lampu Hemat Energi yang Belum Terpasang di Nias

LTSHE dipasangkan pada rumah yang belum mendapat aliran listrik karena tidak ada jaringan di wilayahnya.

Liputan6.com, Nias - Pemasangan Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE) di Pulau Nias kurang 143 unit, dari target 1.360 unit yang dipasang tahun ini. Keberadaan infrastruktur tersebut untuk mempercepat pemerataan elektrifikasi di wilayah yang belum mendapat listrik.

Direktur Infrastruktur Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan Konservasi Energi (EBTKE) Noor Arifin Muhammad‎ mengatakan, Pulau Nias mendapat jatah LTSHE sebanyak 1.360 unit. Saat ini LTSHE yang sudah terpasang mencapai 90 persen dari alokasi atau kurang 143 unit.

"LTSHE di Nias 1.360 dalam tahun ini. sampai saat ini 90 persen 143 unit diselesaikan beberapa hari ke depan,"‎ kata Noor, di Nias, Jumat (7/12/2018).

‎Noor mengungkapkan, LTSHE dipasangkan pada rumah yang belum mendapat aliran listrik karena tidak ada jaringan di wilayahnya. ‎Lampu tersebut digunakan sementara selama 3 tahun, untuk menunggu pembangunan jaringan kelistrikan.

"‎Pemasanganan LTSHE untuk saudara kita yang masih gelap gulita. Data 2017 ada 2.500 desa 256 ribu keluarga. Itu rencananya disapu bersih 2017. 79 ribu keluarga sudah menerima. Di 2018 sebanyak 173 ribu unit," papar dia.

Menteri ESDM Ignasius Jonan mengatakan, dengan adanya pemasangan LTSHE tersebut dapat meningkatkan pemerataan kelistrikan (rasio elektrifikasi) di Pulau Nias. Tercatat sebelum LTSHE dipasangan‎ rasio elektrifikasi Nias hanya 52 persen setelah terpasang meningkat jadi 65 persen.

Dia pun meminta Pemerintah Kabupaten mengirim surat untuk pemasangan LTSHE, jika masih ada masyarakat yang belum menikmati listrik.

"Tolong Wakil Kabupaten lain kalau kurang kirim surat biar tambah lagi tahun depan target rasio elektrifkasi 100 persen," tandasnya.

2 dari 2 halaman

Ada Penembakan, Kementerian ESDM Tunda Bagi Lampu Hemat Energi di Papua

Masyarakat Kabupaten Nduga, Papua harus menunda menikmati penerangan dari Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE). Ini karena aksi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKKB) yang menembak pekerja yang membangun jembatan di Trans Papua.

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Andy Noorsaman Sommeng ditugaskan membagikan LTSHE di Papua pada 13 Desember 2018. Namun, rencana tersebut harus tertunda, karena pihak keamanan melarang untuk mengunjungi wilayah tersebut, akibat adanya aksi penembakan yang dilakukan KKB.

"Saya mau ke sana tadinya mau bagikan lampu LTSHE. Tapi kalau otoritas di sana bilang enggak, ya enggak bisa," kata Andy, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (4/12/2018).

Andy menuturkan, aksi penembakan KKB tersebut menggangu proses penyerahan LTSHE. Akan tetapi, pihaknya harus mengikuti ketentuan yang telah diatur pihak keamanan.

"Kalau militer bilang enggak boleh, tunggu acc dulu. kalau sudah masuk wilayah militer, siapapun yang masuk ini berbahaya, mengancam," tutur dia.

Terkait, pembangunan infrastruktur kelistrikan, Andy belum mendapat laporan pembangunan jaringan kelistrikan di Papua terganggu akibat ulah KKB tersebut.

"Kebetulan yang di sana, ke arah pembangunan distribusi, belum ada laporan dari sana,” ujar dia.