Sukses

4 Fakta Dompet Digital DANA, Produk Asli Indonesia

Mengenal DANA yang dibuat oleh para programmer Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Dompet digital (e-wallet) DANA sempat menjadi korban hoaks yang beredar di aplikasi olah pesan. Pesan anonim yang menyebar tersebut mengklaim DANA merupakan produk China dan mengancam kedaulatan Indonesia.

Chief Communication DANA Chrisma Albanjar tidak dipusingkan dengan rumor anonim tersebut dan mengajak masyarakat untuk berpegang pada fakta yang ada. "Karena DANA itu adalah punya Indonesia. Semua data center dan recovery center ada di Indonesia, semua data enggak ada yang keluar negeri, semua transaksinya rupiah, yang bikinnya orang Indonesia," ujarnya ke Liputan6.com, Jumat (12/7/2018).

Pihak DANA pun akan terus berusaha memakai teknologi mereka agar seluruh rakyat Indonesia bisa memakai teknologi finansial. Pengguna DANA di berbagai daerah pun bisa menjalankan bisnis dengan mudah dan turut berkontribusi dalam memperkuat ekonomi nasional.

Apa lagi fakta-fakta mengenai DANA? Berikut Liputan6.com tampilkan 4 fakta penting mengenai DANA, mulai dari keterlibatan programmer lokal hingga komitmen mereka dalam memberikan transaksi digital yang aman dan mudah digunakan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 5 halaman

1. Karya Programmer Lokal

Chrisma menjelaskan bahwa membuat aplikasi dompet digital seperti DANA tidaklah mudah. Para programmer lokal pun mencurahkan ilmu mereka untuk membangun aplikasi ini, sehingga tudingan sebagai aplikasi China adalah absurd.

"Bikin program (e-wallet) itu enggak mudah, dan butuh anak-anak muda Indonesia yang sangat cerdas untuk melakukan itu. Anak muda kita itu mampu melakukannya. Kayak gitu dibilang asing?" ujar Chrisma. Ia pun mengajak agar orang-orang lebih bijak menerima informasi dari media sosial, apalagi informasi yang tidak memiliki sumber valid alias anonim.

 

3 dari 5 halaman

2. Data Tersimpan di Indonesia

Hoaks yang beredar turut menyebut kehadiran DANA bisa menggangu kedaulatan. Itu pun kembali dimentahkan oleh Chrisma karena pusat data DANA berada di Indonesia dan transaksi pun memakai rupiah.

"Enggak ada dana dalam negeri ditaruh ke luar negeri. Kita punya data center dan data recovery center, dua-duanya di Indonesia, dan semuanya pakai rupiah," tegas Chrisma.

Ditegaskan olehnya, DANA tidak mengancam kedaulatan keuangan Indonesia karena DANA bukanlah e-money asing dan hanya menggunakan sistem bank domestik. Dengan itu, tidak ada aliran dana ke luar maupun penguasaan dan pengendalian transaksi yang dilakukan asing.

Chrisma pun menyindir si penyebar hoaks untuk memakai DANA agar bisa merasakan sendiri kemudahan serta keamanan bertransaksi memakai DANA. "Coba dulu DANA, dan bangga dengan DANA," ajaknya.

4 dari 5 halaman

3. Sudah Kerja Sama dengan Bank BUKU 4

Pihak DANA pun mengutamakan transparansi. Mereka yang masih meragukan diajak mengecek sendiri ke Bank Indonesia mengenai DANA.

"Boleh dicek data dan faktanya, boleh ditanyakan ke Bank Indonesia seperti apa. DANA terbuka. Kita transparan," jelas Chrisma. Sistem DANA pun dikembangkan sebagai dompet yang hanya menyimpan jumlah dana terbatas sesuai dengan regulasi Bank Indonesia.

DANA juga hanya bekerja sama dengan bank-bank nasional, di antaranya Bank Mandiri, BCA, BRI, CIMB Niaga, BNI, Panin Bank, Bank Permata, BTN, dan Bank Sinar Mas.

"Semua bank BUKU 4 sudah sama kita," ucap Chrisma.

 

5 dari 5 halaman

4. Mudah Dipakai Semua Orang

Chrisma pun menerangkan bahwa keunggulan dari DANA adalah dapat dipakai semua golongan masyarakat. Lewat DANA, orang-orang yang kesulitan mendapat akses perbankan bisa memakai e-wallet ini untuk terlibat dalam kegiatan bisnis.

DANA pun menjadi insentif bagi para pebisnis di berbagai daerah agar memudahkan mereka dalam melakukan transaksi, terutama karena DANA mudah digunakan. DANA yang dibuat oleh programmer Indonesia pun akhirnya dapat membantu rakyat di berbagai daerah.

"Di belakang DANA itu yang membangun programmer-programmer Indonesia. Mereka semua mencurahkan kemampuannya untuk membuat suatu produk yang bisa kita banggakan. Dan yang paling utama itu aman. Aman dan mudah. Kan kebanyakan aman tetapi rumpit. Ini aman, mudah pakainya. Siapa saja bisa pakai," ujar Chrsima.

Â