Sukses

Pemerintah Hidupkan Kembali Danau di Citarum

Pemerintah baik pusat dan daerah terus berupaya untuk mempercepat revitalisasi dan rehabilitasi Sungai Citarum.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pemerintah baik pusat dan daerah terus berupaya untuk mempercepat revitalisasi dan rehabilitasi Sungai Citarum.

Salah satu rencana yang telah disiapkan adalah pembuatan danau seluas 10 hektare dan rencana peninggian bantaran sungai. Usulan tersebut, berasal dari kepala daerah di Jawa Barat.

"Danau itu nanti dibikin. Itu (danau) dulu mati, sekarang dihidupkan kembali oleh Bupati ya kita dukung," kata dia, saat ditemui, di Kantornya, Jakarta, Jumat (7/12/2018).

Luhut menjelaskan pembuatan danau di Citarum tersebut memiliki beberapa manfaat, seperti menjadi penampung air bersih. Selain itu yang tak kalah penting, dananya tersebut dapat menjadi solusi dalam mengatasi banjir yang kerap melanda Bandung.

"Itu supaya Bandung tidak banjir. Ada tiga satu itu buat terowongan supaya airnya itu keluar, yang kedua memperdalam sungainya, ketiga danau itu," jelasnya.

Terkait anggaran untuk pembuatan danau, dia belum menjabarkan secara rinci. "Bisa dari pusat, bisa dari daerah. Tidak ada masalah itu. Hanya tinggal sinkronisasi saja," tandasnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Jumlah Anggaran

Sebelumnya, Luhut menyatakan bahwa, dalam waktu dekat pemerintah akan menganggarkan dana sebesar Rp 640 miliar guna percepatan revitalisasi dan rehabilitasi sungai Citarum.

Anggaran tersebut akan dikelola oleh Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Citarum, yakni Gubernur Jawa Barat untuk menjalankan berbagai program yang berkaitan dengan revitalisasi dan rehabilitasi sungai terpanjang di Jawa Barat tersebut.

"Sekitar Rp 640 milyar yang dikelola oleh Dansatgas yaitu Gubernur Jawa Barat, yah diperkirakan bisa cepat, karena ini paten ini Gubernurnya. Karena program dari Gubernur sebagai Dansatgas itu sudah dibuat secara rinci, kalau dana ini antara bulan Januari-Februari sudah keluar, saya kira akan banyak perubahan di bulan April-Mei tahun depan," ujarnya.

Reporter: Wilfridus Setu Embu

Sumber: Merdeka.com