Sukses

Chandra Asri Bangun Kompleks Petrokimia Senilai USD 5 Miliar di Cilegon

Chandra Asri menunjuk Lummus Technology atas desain pemanas Ethylene menggunakan teknologi Lummus’ Short Residence Time (SRT) VII cracking heaters.

Liputan6.com, Jakarta - PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (CAP), melalui anak usahanya yaitu PT Chandra Asri Perkasa (CAP2) menanamkan investasi hingga USD 5 miliar guna membangun kompleks petrokimia di Cilegon, Banten.

Presiden Direktur Chandra Asri Erwin Ciputra mengatakan, fasilitas produksi ‎CAP2 ditargetkan bisa beroperasi secara komersial ‎pada 2024.

"Ini adalah langkah lanjutan bagi kami untuk memenuhi permintaan produk petrokimia Indonesia. Dengan total investasi sekitar USD 4 miliar-USD 5 miliar, kompleks petrokimia kedua kami akan menjadi salah satu produsen Olefin dan Polyolefin terbesar di Indonesia,” ujar dia di Jakarta, Sabtu (8/12/2018).

Kompleks kedua ini akan menghasilkan 1.1 MMTA Ethylene, 600 KTA Propylene, 160 KTA Butadiene, 335 KTA Benzene, 450 KTA HDPE, 300 KTA LDPE dan 450 KTA PP untuk operasi setahun penuh.

"Chandra Asri Petrochemical, saat ini, adalah produsen petrokimia terbesar di Indonesia dengan pangsa pasar sekitar 52 persen untuk Olefin, 24 persen untuk Polyethylene‎ dan 29 persen untuk Polypropylene‎ untuk pasar domestik," ungkap dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Gandeng Lummus

Untuk pengerjaan detailed engineering kompleks kedua ini, Chandra Asri menunjuk Lummus Technology atas desain pemanas Ethylene menggunakan teknologi Lummus’ Short Residence Time (SRT) VII cracking heaters.

Menurut Erwin, teknologi ini memungkinkan pabrik Olefin untuk memiliki hasil yang lebih tinggi, kinerja pabrik yang andal, pengurangan emisi, serta biaya operasi dan konsumsi pakan yang lebih rendah. Pada awal April lalu, Lummus Technology telah ditunjuk untuk lisensi dan desain teknik dasar atas kompleks petrokimia kedua.

"Menjadi salah satu penyedia teknologi terdepan di dunia, kami optimistis Lummus Technology akan membantu kami mencapai pabrik yang dapat diandalkan dan kompetitif,” tandas dia.

Sebagai informasi, CAP merupakan salah satu perusahaan petrokimia terintegrasi di Indonesia yang memproduksi olefins dan polyolefins di Cilegon dan Serang, Banten.

Perseroan merupakan satu-satunya produsen yang mengoperasikan naphtha cracker, dan juga produsen domestik tunggal ethylene, styrene monomer dan butadiene.

CAP menghasilkan bahan baku plastik dan kimia yang digunakan untuk produk kemasan, pipa, otomotif, elektronik dan lain-lain.