Liputan6.com, Jakarta Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data Indeks Pembangunan Desa (IPD) di seluruh Indonesia. Dalam indeks ini terjadi perbaikan terhadap status seluruh desa di Indonesia. Selama periode 2014 hingga 2018 jumlah desa tertinggal telah berkurang sebesar 6.518 desa.
Sementara saat ini tercatat ada 14.461 desa tertinggal di Indonesia atau setara 19,17 persen dari total desa di Indonesia yang berjumlah 75.436.
Baca Juga
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo mengakui memang masih ada beberapa desa yang tertinggal. Namun dalam sepuluh tahun mendatang dia optimistis tidak akan ada lagi desa-desa tertinggal.
Advertisement
"Tentunya masih ada desa-desa yang tertinggal. Tapi kalau base ini kita bisa pertahankan dalam waktu 10 tahun ke depan, Indonesia sudah tidak ada desa tertinggal lagi," kata Menteri Eko saat ditemui di Kantor BPS, Jakarta, Senin (10/12/2018).
Dia menambahkan, pemerintah juga saat ini tengah mendorong berbagai upaya untuk pembangunan desa. Salah satunya melalui pengalokasian anggaran yang diberikan ke desa jumlahnya lebih besar dibandingkan di pusat.
"Jadi kalau kita perhatikan pertama kali dalam sejarah Indonesia, Pemerintahan Jokowi memberikan transfer dana ke daerah dan desa lebih besar daripada di pusat. tahun depan kalau ga salah 56 persen diberikan ke daerah, 44 persen diberikan ke pusat. Tentu itu kerja keras semua pihak," jelasnya.
Â
Tugas Berat
Di tempat yang sama, Kepala BPS Suhariyanto menambahkan, yang perlu dilihat adalah bukan dari jumlah desa tertinggal saat ini. Namun bagaimana pemerintah dalam kurun waktu 10 tahun terakhir telah berhasil mengurangi jumlah desa tertinggal sebanyak 6.518.
"Kalau kita lihat desa tertinggal iya masih sekitar 14 (ribuan). tapi yang paling penting adalah progres yang kita capai. Dari 2014 ke 2018 penurunannya jauh sekali," katanya.
Suhariyanto mengatakan, tugas pemerintah untuk menurunkan jumlah desa tertinggal memang cukup berat. Sebab, tantangan ke depan, seperti di Indonesia Timur masih ada beberapa daerah yang sulit dijangkau.
"Kita nggak bisa berharap seluruh desa yang ada di Indonesia itu masuk desa berkembang atau mandiri, ada proses di sana. Kemudian tantangan terbesarnya di Indonesia Timur yang geografinya memang agak susah dijangkau. Kalau temen temen ke Papua di sana dari satu desa ke desa lain saja bisa naik helikopter atau pesawat. itu tantangan yg ke depan, Pak dko dan para menteri akan memikirkan hal tersebut," paparnya.
Advertisement