Liputan6.com, Jakarta - Kekurangan tidur bisa sangat berbahaya bagi kehidupan seseorang. Tidur delapan jam tiap malam sering disarankan, tetapi realisasinya amat sulit. Dan ternyata, pekerjaan bisa menjadi biangnya.
Dilansir dari The Motley Fool, menurut survei Sleep Judge, sebanyak 1.000 responsden kekurangan tidur akibat urusan kerja. Penyebabnya tak hanya presentasi, melainkan drama kerja. Persentase yang menyatakan kurang tidur akibat drama kerja lebih tinggi ketimbang yang dipecat atau disuruh belajar memakai perangkat baru.
Advertisement
Baca Juga
Untuk pria, tiga penyebab teratas kurang tidur adalah deadline proyek menjadi penyebab utama kurang tidur, yaitu sebanyak 48 persen, diikuti drama kerja di angka 45 persen, dan presentasi yakni 34 persen.
Bagi perempuan, penyebab utama kurang tidur adalah akibat drama kerja, yaitu 57 persen, lalu deadline proyek di angka 45 persen, dan bertemu manajemen yakni 34 persen.
Lebih lanjut, Orang-orang yang menyebut pekerjaan mereka sebagai sangat membuat stres memiliki jam tidur paling sedikit tiap malam, yakni 5,8 jam. Mereka yang tingka stresnya moderat tidur selama 6,1 jam. Lebih lanjut, semakin rendah level stres di satu pekerjaan, responden tercatat memiliki jam tidur yang lebih banyak tiap malamnya.
Menurut penelitian Universitas Harvard, kurang tidur tiap malam bisa merugikan tak hanya diri sendiri, tetapi juga orang lain. Contohnya, bencana nuklir Chernobyl yang turut diakibatkan oleh pekerja yang kelelahan.
Efek jangka pendek dan jangka panjang juga membayangi mereka yang tidak tidur dengan cukup. Jangka pendeknya dapat memengaruhi kemampuan dalam belajar, fokus, dan melakukan penilaian. Tak pelak jika mereka yang kekurangan tidur akan kesusahan mengerjakan sesuatu yang butuh penalaran logis atau pikiran kompleks. Sementara jangka panjangnya bisa menimbulkan menyebabkan obesitas dan diabetes.
Perkara Kantor yang Menyebabkan Kurang Tidur
Berikut daftar isu di kantor yang menyebabkan kurang tidur berdasarkan survei Sleep Judge.
Daftar persentase efeknya pada Pria/Wanita
1. Drama kerja: 45 persen/57 persen
2. Deadline proyek: 48 persen/45 persen
3. Presentasi: 34 persen/33 persen
4. Meeting dengan manajemen: 30 persen/34 persen
5. Performance review: 23 persen/26 persen
6. Dipecat: 27 persen/20 persen
7. Etika bisnis dan dilema moral: 14 persen/19 persen
8. Belajar memakai alat baru: 16 persen/18 persen
9. Review kuartal perusahaan: 6 persen/4 persen
10. Pernyataan upah perusahaan: 6 persen/3 persen
11. Lain-lain: 11 persen/15 persen
Advertisement