Sukses

Dolar Perkasa, Harga Emas Jatuh

Harga emas naik lebih dari 2 persen pekan lalu. Ini menjadi kinerja terbaiknya sejak 23 Maret.

Liputan6.com, Jakarta Harga emas turun seiring penguatan Dolar Amerika Serikat (AS), meski volatilitas pasar saham dan prospek laju kenaikan suku bunga AS yang lebih rendah pada 2019 mempertahankan harga emas mendekati posisi puncak dalam 5 bulan.

Melansir laman Reuters, Selasa (11/12/2018), harga emas di pasar spot turun 0,3 persen menjadi USD 1.244,22 per ounce, usai menyentuh USD 1.250,55 atau posisi tertinggi sejak 11 Juli.

Adapun harga emas berjangka AS tercatat 0,2 persen lebih rendah ke posisi USD 1.249,70 per ounce.

"Dengan suara pada Brexit ditarik, ada kenaikan dolar yang menekan harga emas pada saat ini," kata Bob Haberkorn, Ahli Strategi Pasar senior di RJO Futures.

Akibat masalah Brexit, Pound turun ke level terlemahnya dalam hampir 1-1/2 tahun terhadap dolar. Ini usai Perdana Menteri Inggris Theresa May menunda pemungutan suara parlemen atas kesepakatan Brexit-nya.

Adapun Dolar rebound setelah membukukan penurunan mingguan terbesar dalam lebih dari tiga bulan pekan lalu karena data ekonomi AS yang lemah mengurangi ekspektasi kenaikan suku bunga AS.

Federal Reserve AS diperkirakan akan menaikkan suku pada pertemuan 18-19 Desember, tetapi fokusnya adalah pada seberapa banyak kenaikan yang akan terjadi di 2019.

Emas cenderung menguat ketika ekspektasi kenaikan suku bunga turun. Ini karena suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang memegang bullion yang tidak menghasilkan dan membebani dolar.

Sementara itu, kerugian pada saham global semakin meningkat dipicu tanda-tanda baru muncul bahwa masalah perang perdagangan AS-Cina berdampak lebih dalam pada pertumbuhan ekonomi dunia.

"Ini benar-benar mendorong bahwa emas telah naik ke level USD 1.250 pada saat yang sama ketika ekuitas bersifat lunak dan ini benar-benar mendukung peran emas sebagai safe haven," kata Julius Baer, ​​analis Carsten Menke.

 

2 dari 2 halaman

Harga Komoditas Lain

Harga emas naik lebih dari 2 persen pekan lalu. Ini menjadi kinerja terbaiknya sejak 23 Maret. Harga emas telah pulih sekitar 8 persen dari posisi terendah 19-bulan di USD 1.159,96 pada pertengahan Agustus.

"Dengan perdagangan harga emas di atas USD 1.240 per ounce, kami berpikir bahwa pelarian ini bisa memiliki kekuatan bertahan," analis di TD Securities menulis dalam sebuah catatan.

 Adapun harga perak tergelincir 0,4 persen menjadi USD 14,55 per ounce. Kemudian palladium merosot 1,2 persen menjadi USD 1.208,90.

Harga Platinum turun 1,1 persen menjadi USD 781 per ounce. Sebelumnya, harga Logam ini merosot ke posisi USD 775, terendah sejak 10 September.