Liputan6.com, Palo Alto - Kabar kurang mengenakan datang dari Miliarder dan CEO Tesla Elon Musk. Bagaikan di film The Devil Wears Prada, Elon Musk dikabarkan hobi mengancam dan memecat pegawai ketika mengamuk.
Dilansir dari Business Insiders, informasi itu terkuak lewat investigasi Wired berjudul Dr. Elon & Mr. Musk (terinspirasi novel Dr. Jekyll dan Mr. Hyde yang mengisahkan orang dengan kepribadian ganda, jahat dan baik). Dalam laporan itu, Musk disebut memecat banyak pegawai ketika sedang mengamuk akibat performa.
Advertisement
Baca Juga
Pegawai pun disarankan jangan mendekati meja Elon Musk karena khawatir mendadak kena pecat. "Para pegawai mengetahui amukan demikian. Terkadang Musk akan memecat orang, kadang ia akan mengintimidasi mereka," tulis laporan itu.
Mantan eksekutif Tesla menyebut Elon Musk terkadang ingin memecat orang begitu saja tanpa penyebab yang jelas. Pernah Musk memecat seorang engineer muda ketika dia tidak puas terhadap sesuatu. Sang pegawai pun bingung karena bosnya tidak menjelaskan apa yang perlu diperbaiki.Â
"Pergi kamu dari sini dan jangan kembali lagi!" teriak Musk tanpa menjelaskan apa masalahnya ke engineer itu. Pemecatan pun berlangsung sangat cepat.
Kondisi emosional tersebut terjadi dalam proses produksi mobil listrik Tesla Model 3 yang memiliki harga terjangkau. Target perusahaan adalah membuat 5.000 kendaraan tetiap mingunya.
Pihak Tesla pun memberi pernyataan bahwa Elon sangat peduli dengan pegawai di perusahaanya, dan terkadang Elon terpaksa memecat orang yang performanya kurang memuaskan dan mengancam kesuksesan perusahaan.
Kejadian ini menambah daftar panjang kontroversi Elon Musk 2018 ini. Mulai dari merokok ganja hingga dihukum otoritas saham AS akibat dituduh menyesatkan investor lewat pernyataannya.
Abaikan Risiko Tewas, Elon Musk Berencana Pindah ke Planet Mars
 Ilmuwan sekaligus pengusaha teknologi, Elon Musk, sedang mempertimbangkan untuk pindah ke Mars, dan mengklaim peluang 70 persen untuk melakukannya.
"Saya tahu persis apa yang harus dilakukan," kata miliarder pendiri Tesla dalam sebuah wawancara dengan acara Axios di saluran televisi HBO.
"Saya berbicara tentang pindah ke sana (Mars)," ujar Musk, sebagaimana dikutip dari South China Morning Post pada Senin, 26 November 2018.
Dia juga menyiratkan bahwa langkah semacam itu mungkin permanen, mengatakan: "Kita pikir seseorang dapat kembali, tetapi kami tidak yakin".
Wawancara disiarkan sehari sebelum pendaratan Mars yang dijadwalkan terjadi Senin malam waktu Amerika Serikat, oleh pesawat antariksa InSight.
Menurut kantor berita Associated Press, wahana NASA itu akan menggunakan "mol mekanik untuk menggali kedalaman 16 kaki guna mengukur panas internal, dan seismometer untuk merekam gerakan gempa, serangan meteorit, dan apa pun yang mungkin memicu goyangan di planet merah."
Sebelumnya, Elon Musk, telah berbicara tentang ambisinya untuk melakukan perjalanan ke Mars.
Berbicara kepada Axios, ia menyebutkan peluang 70 persen bahwa ia akan hidup untuk mengendarai salah satu roket SpaceX-nya dan menjelajahi planet merah.
Bertentangan dengan pemikiran para ahli antariksa, pengusaha kelahiran Afrika Selatan itu mengatakan, dia pikir penerbangan semacam itu mungkin bisa dilakukan tujuh tahun dari sekarang, dengan tiket seharga "sekitar beberapa ratus ribu dolar", atau setara miliaran rupiah.
Elon Musk, yang mengalami tahun yang sulit karena tingkah lakunya yang tidak menentu, yang telah memicu badai media sosial dan fluktuasi dalam harga saham perusahaannya, mengatakan ia tahu bepergian ke Mars bisa berakibat fatal.
"Kemungkinan Anda mati di Mars jauh lebih tinggi daripada di Bumi," katanya, menambahkan.
Jika dia berhasil mendarat di Mars, dia bercita-cita untuk bekerja "non-stop dalam membangun basis kehidupan" setempat.
Â
Advertisement