Sukses

Pengerjaan Proyek di Tol Jakarta Cikampek Setop 2 Minggu Selama Nataru

Kebijakan penghentian sementara proyek elevated akan secara resmi dikeluarkan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub.

Liputan6.com, Jakarta Proyek pembangunan infrastruktur melayang (elevated) yang saat ini tengah berlangsung di ruas jalan tol Jakarta-Cikampek akan dihentikan sementara waktu. Penghentian bertujuan untuk mengurai kemacetan arus lalu lintas kendaraan pada periode Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan, Bambang Prihantono menyebutkan penghentian proyek akan berlangsung per tanggal 18 Desember hingga 1 Januari.

Meski arus kendaraan tidak akan sepadat periode arus mudik dan arus balik Lebaran, namun langkah tersebut dirasa perlu diambil sebab saat ini rasio kendaraan di ruas jalan tol sudah sangat tinggi.

"Pengalaman tahun baru tahun lalu tidak seperti Lebaran, tapi banyak gangguan something di Jakarta-Cikampek. Kita all out kita kawal terus detik per detik. Kegiatan proyek kita hentikan di dinding pembatas dan gangguan itu kita tidak bisa kita hilangkan," kata Bambang di Jakarta, Jumat (14/12/2018).

Dia menyebutkan kebijakan penghentian sementara proyek elevated akan secara resmi dikeluarkan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub.

"Kebijakannya nanti dari dirjen darat akan ada pemberhentian proyek, mulai tanggal 18 sampai 1 Januari," ujarnya.

Dipastikan jika penghentian sementara pembangun proyek elevated tersebut tidak akan mempengaruhi target dan jadwal proyek. Penghentian yang berlangsung selama dua minggu tersebut juga diyakini tidak akan mengganggu jadwal proyek secara keseluruhan.

"Memang kita tidak boleh mengganggu jadwal proyek, proyek dari awal sudah menghitung sebenarnya dia kerja berapa hari bahkan di mudik lebaran dan Nataru mereka tidak boleh bekerja. Sekarang diberi kesempatan kejar target," ujarnya.

 

2 dari 2 halaman

Volume Kendaraan

Bambang Prihantono mengungkapkan, volume kendaraan saat puncak arus Nataru diperkirakan akan mencapai 80.000 kendaraan. Pada hari biasa, volume kendaraan hanya mencapai 60.000. Dengan puncaknya berada pada waktu menjelang perayaan menyambut tahun baru 2019.

"Pengalaman kami tahun baru yang cukup signifikan, natal justru enggak, justru tahun baru, bisa sampai hampir sama dengan lebaran," ujarnya.

Sementara itu, untuk penjagaan dan pengaturan arus lalu lintas di ruas jalan tol tersibuk tersebut akan difokuskan di Cikunir, tepatnya rest area Km 19 yang merupakan titik kepadatan arus kendaraan.

Selain itu, beberapa ruas jalur alternatif juga akan terus diinfokan kepada masyarakat guna menghindari kemacetan.