Liputan6.com, Jakarta - Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia per Oktober 2018 tercatat USD 360,5 miliar atau saat ini setara Rp 5.256 triliun (USD 1 = Rp 14.580). Bank Indonesia menyebut utang itu tetap terkendali dengan struktur yang sehat.
Melansir laporan Bank Indonesia, utang itu terdiri dari utang pemerintah dan bank sentral sebesar USD 178,3 miliar (sekitar Rp 2.599 triliun) , serta utang swasta termasuk BUMN sebesar USD 182,2 miliar (sekitar Rp 2.656 triliun).
Advertisement
Baca Juga
Peningkatan jumlah ULN meningkat jadi 5,3 persen dari periode yang sama di tahun sebelumnya yakni 4,2 persen.
ULN pemerintah tumbuh meningkat pada Oktober 2018. Posisi ULN pemerintah pada akhir Oktober 2018 sebesar 175,4 miliar dolar AS atau tumbuh 3,3 persen (year-on-year), meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 2,2 persen (yoy).
Kendati tumbuh meningkat, nilai nominal ULN pemerintah pada Oktober 2018 tersebut lebih rendah dibandingkan dengan posisi September 2018 yang mencapai 176,1 miliar dolar AS. Bank Indonesia menyebut, penurunan terutama disebabkan turunnya posisi pinjaman dan SBN yang dimiliki oleh investor asing.
BI menyebut, struktur ULN Indonesia tetap sehat. Hal ini tercermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada akhir Oktober 2018 yang tetap stabil di kisaran 34 persen.
Rasio tersebut masih lebih baik dibandingkan dengan rata-rata negara peers. Di samping itu, struktur ULN Indonesia tetap didominasi ULN berjangka panjang yang memiliki pangsa 86,9 persen dari total ULN.
Bank Indonesia dan Pemerintah terus berkoordinasi untuk memantau perkembangan ULN dan mengoptimalkan perannya dalam mendukung pembiayaan pembangunan, tanpa menimbulkan risiko yang dapat memengaruhi stabilitas perekonomian.
Utang Swasta Juga Meningkat
Lebih lanjut, ULN swasta pada Oktober 2018 mengalami peningkatan. Posisi ULN swasta pada akhir Oktober 2018 tumbuh 7,7% (yoy), meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang tumbuh 6,7% (yoy), terutama didorong oleh pertumbuhan ULN pada sektor pengadaan listrik, gas, uap/air panas (LGA).
ULN swasta tersebut sebagian besar dimiliki oleh sektor jasa keuangan dan asuransi, sektor industri pengolahan, sektor LGA, serta sektor pertambangan dan penggalian. Pangsa ULN di keempat sektor tersebut terhadap total ULN swasta mencapai 72,9%, relatif sama dibandingkan dengan pangsa pada bulan sebelumnya.
Advertisement