Liputan6.com, Jakarta Lembaga Ilmu Pengetahuan Ekonomi (LIPI) memproyeksikan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) pada 2019, berada di kisaran 15.275. Angka ini beda tipis dibandingkan asumsi yang dipatok pemerintah dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2019 sebesar Rp 15.000 per USD.
Kepala Pusat LIPI, Agus Eko Nugroho, mengatakan angka tersebut dipatok dengan mempertimbangkan kondisi global yang diprediksi masih akan terus berlanjut di tahun depan. Apalagi, kebijakan Bank Sentral Amerika Serikat juga masih membayangi perekonomian Indonesia.
Baca Juga
"Tekanan depresiasi (nilai tukar Rupiah) masih kuat di 2019 yakni Rp 15.275 per USD. Tantangan kondisi global utamannya adalah suku bunga Amerika relatif akan naik," katanya dalam diskusi Outlook Ekonomi Indonesia 2019, di Jakarta, Kamis (20/12/2018).
Advertisement
Agus mengatakan, untuk mengendalikan depresiasi mata uang Garuda ini, maka pemerintah perlu memperhatikan berbagai kondisi dalam negeri. Salah satunya adalah menekan laju impor, dan menggenjot ekspor.
Di samping itu, untuk mengendalikan nilai tukar Rupiah Agus juga menyarankan agar pemerintah lebih giat mendorong masuknya Penanaman Modal Asing (PMA). Sebab, ini penting untuk menambah nilai investasi ke penerimaan negara.
"Ini saya kira penting sekali bagaimana mengurangi tekanan depresiasi nilai tukar Rupiah," imbuhnya.
Diketahui, nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) bergerak melemah di perdagangan hari ini.
Mengutip data Bloomberg, pagi tadi Rupiah dibuka dilevel 14.504 per USD. Angka ini melemah tipis dibandingkan penutupan perdagangan kemarin di Rp 14.439 USD.