Liputan6.com, Jakarta - Dalam rangka persiapan penyampaian hasil integrasi nilai Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) dan Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) penyelenggaraan CPNS 2018, Badan Kepegawaian Negara (BKN) melaksanakan rekonsiliasi/validasi data hasil integrasi SKD-SKB di Kantor Pusat BKN Jakarta pada Rabu (19/12/2018) hingga Jumat (21/12/2018).
Kegiatan tersebut diikuti oleh perwakilan dari 476 instansi daerah dan 75 instansi pusat yang telah selesai menggelar SKB CPNS 2018.
Advertisement
Baca Juga
Kepala Pusat Perencanaan Kepegawaian dan Formasi BKN dan juga bertindak sebagai Koordinator Tim Pengolahan Rekonsiliasi, Ibtri Rejeki, mengungkapkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memadukan data yang ada di SSCN dengan data yang dimiliki oleh masing-masing instansi agar selaras.
“Pada kegiatan ini, instansi harus menyampaikan bukti pernyataan tanggungjawab terhadap peserta termasuk terhadap mereka yang memiliki sertifikasi pendidik, dengan membubuhkan tandatangan pejabat pimpinan tinggi yang membidangi kepegawaian,” ungkap Ibtri, seperti dikutip dari laman BKN.
Sejalan dengan Ibtri, Kepala Pusat Pengembangan Sistem Rekrutmen (PPSR) Heri Susilowati, menyampaikan harapannya dengan adanya rekonsiliasi ini dapat menghasilkan keselarasan data dan meminimalisasi kesalahan.
“Dengan rekonsiliasi data ini diharapkan semua data bisa sinkron dan sesuai sehingga dapat menciptakan rekrutmen yang transparan dan akuntabel sehingga masyarakat semakin percaya dengan BKN,” imbuhnya.
Sementara itu, Sekretaris Utama BKN Supranawa Yusuf menyampaikan pesan kepada panitia penyelenggara agar selalu siaga dalam menjalankan proses pekerjaan.
“Sejatinya merekrut calon abdi negara merupakan pekerjaan besar, sehingga kita harus selalu siaga dan sehat. Semangat untuk kita semua demi birokrasi yang lebih baik” pungkas Yusuf.
58 Persen Pelamar Akui Seleksi CPNS di Indonesia Sudah Transparan
Pemerintah telah beberapa kali menggelar penerimaan calon pegawai negeri sipil CPNS. Dalam beberapa tahun terakhir, seleksi CPNS di Indonesia bahkan dinilai telah mengalami kemajuan.
"Global Report: Public Sector Performance" yang dirilis World Bank pada Oktober 2018, bahkan menobatkan jika Computer Assisted Test (CAT BKN) sebagai produk unggul Indonesia kategori Civil Service Management yang berhasil mereformasi kualitas sistem rekrutmen CPNS di Indonesia.
Perwakilan World Bank Indonesia, Edwin Ariadharma menyampaikan terpilihnya CAT BKN mewakili Indonesia karena keberhasilan CAT dalam menghadirkan kepercayaan publik terhadap proses rekrutmen CPNS yang berjalan secara transparan, adil, dan akuntabel.
Menurutnya, sistem CAT berkontribusi terhadap penjaringan SDM CPNS yang memang lolos karena kualitas kompetensi individunya, dan otomatis berdampak pada penguatan kapasitas Aparatur Sipil Negara (ASN) ke depan.
Ditetapkannya CAT BKN oleh World Bank sebagai produk layanan publik Indonesia karena dinilai sudah memenuhi unsur Improving Public Sector Performance.
Untuk mengetahui lebih lanjut dan menjadi bahan evaluasi mengenai CPNS yang berlangsung di Indonesia belakangan ini, BKN melalui Twitter resminya, @BKNgoid, mengadakan votinguntuk para pelamar tentang sudah seberapa transparan kah seleksi CPNS beberapa tahun belakangan ini.
BKN mempersilahkan para pelamar yang pernah ikut dan yang baru ikut untuk menyuarakan suaranya dalam voting tersebut.
Dan hasilnya, 58 persen pelamar CPNS menilai bahwa seleksi CPNS beberapa tahun belakang ini sudah transparan.
Sementara, 34 lainnya menilai cukup transparan. Dan sisanya, 8 persen menilai CPNS di Indonesia masih kurang transparan.
Atas perolehan tersebut, BKN mengucapkan terima kasih kepada para pelamar CPNS, terutama Sobat BKN yang telah memberikan kritik atau sarannya.
Menurutnya, seleksi CPNS yang berkualitas akan melahirkan generasi ASN yang kece (kece kompetensi dan karakternya).
"Terima kasih yak #SobatBKN buat kritik/sarannya. Seleksi yg berkualitas akn lahirkan generasi ASN yg kece (kece kompetensi & karakternya)
Anw, yg 58% kayaknya calon #SohibASN mimin semua nih.
Yg H2C (harap2 cemas) soal hasil akhir, stay cool, rekon nilai sdg berlangsung," kicau BKN.
Advertisement