Sukses

Libur Natal dan Tahun Baru, Pelni dan ASDP Prediksi Total 4,6 Juta Pengguna Jalur Laut

ASDP memperkirakan ada 4 juta orang yang menggunakan jasa laut yang arusnya sudah dimulai hari ini.

Liputan6.com, Jakarta - PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) dan PT ASDP Indonesia Ferry memprediksi total 4,6 juta pengguna jalur laut yang memakai jasa mereka. Indonesia wilayah Timur pun menjadi sorotan.

"Berdasarkan pengalaman tahun lalu ada 10 pelabuhan yang tinggi penumpangnya, salah satunya Ambon. Mayoritas memang dari daerah Timur yaitu Sorong, Biak, Jayapura, kalau di daerah Barat itu Batam," ujar Direktur Utama Pelni Insan Purwarisya L Tobing, Jumat (21/12/2018) di Ambon.

Insan menyebut Pelni telah menyiapkan 26 kapal besar dan 46 kapal perintis. Untuk tahun ini diperkirakan ada kenaikkan penumpang sebesar 2 persen.

"Prediksi kita tahun ini Nataru ada kenaikkan 2 persen dari tahun sebelumnya jadi sekitar 600 ribu penumpang. Untuk Ambon sudah ada 10 ribu penumpang. Hari akan paling banyak penumpang diperkirakan tanggal 23-24 Desember. Kemudian, setelah tahun baru diperkirakan tanggal 5 Januari. Itu paling banyak ke wilayah timur," ujarnya.

Sementara, ASDP memperkirakan ada 4 juta orang yang menggunakan jasa laut yang arusnya sudah dimulai hari ini. Untuk puncak arus baliknya yakni pada 2 Desember. Wilayah Timur pun juga menjadi perhatian ASDP.

"Secara perbandingan, memang yang high season itu Lebaran sama Natal tahun baru. Walau proporsinya kecil tapi konsentrasinya banyak di Timur," ujar Dirut ASDP Ira Puspadewi.

Ia menerangkan bahwa 35 pelabuhan siap untuk kenaikkan arus, dan khususnya pada 10 lintasan di 4 pelabuhan di wilayah Timur. Ira menyebut ASDP telah menyiapkan 146 kapal yang mana jumlah tersebut sudah lebih dari kebutuhan.

"Salah satu yang kita persiapkan sebelum high season ini kita memastikan bahwa kapal-kapal itu sudah dalam keadaan siap dalam keadaan teknis, sudah docking, maka 146 itu siap digerakan," ujarnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Masalah Keamanan

Untuk masalah keamanan, Ira berkata hal itu dipantau setiap hari tanpa kompromi dan berkolaborasi dengan pihak pelabuhan.

"Safety setiap hari. No compromise. Itu zero tolerance. Dan itu bukan cuma ASDP ada otoritas pelabuhan. Jumlah life jacket harus match, biasanya lebih dari jumlah orang, itu dimonitor otoritas pelabuhan," jelasnya.

Sementara, pihak Pelni mendapat izin dari Hubla untuk membolehkan penambahan penumpang sebanyak 56 persen.

"Dari sisi kesiapan kapasitas, Pelni mendapat izin dari dirjen Hubla, jumlah penumpang bisa 56 persen di atas normal. Jadi safety kapal mesti oke, dan masih bisa menampung angka sebanyak itu," jelas Insan.

Untuk peralatan safety dipersiapkan sebanyak 25 persen dari 156 persen tadi. "Jadi 25 persen dari batas maksimal itu yang kami persiapkan," ujarnya.