Sukses

Siapkan Uang Tunai Rp 101 T saat Libur, BI Minta Waspadai Uang Palsu

Hingga kemarin, jumlah yang sudah ditarik masyarakat mencapai Rp 58 triliun.

Liputan6.com, Jakarta Bank Indonesia (BI) menyiapkan uang tunai Rp 101 triliun dalam menghadapi libur Natal dan Tahun Baru 2019. Jumlah ini masih tidak jauh berbeda dengan yang disiapkan tahun lalu.

Direktur Departemen Pengelolaan Uang (DPU) Bank Indonesia Luctor Tapiheru mengatakan hingga kemarin, jumlah yang sudah ditarik masyarakat mencapai Rp 58 triliun.

"Kalau saya katakan Rp 58 triliun sampai kemarin, dari informasi yang kami kumpulkan di kantor perwakilan itu ada tambahan penarikan Rp 15 triliun, kalau sama kas titipan bisa Rp 18 triliun- Rp 19 triliun. Secara total sudah Rp 77 triliun yang ditarik dari Rp 101 triliun yang kami perkirakan sampai akhir tahun," kata dia di Bank Indonesia, Jumat (21/12/2018).

Diperkirakan jumlah ini akan semakin bertambah mengingat setelah Natal masih ada libur tahun baru.

"Uang tunai sudah tersedia sesuai kebutuhannya. Khusus untuk penggunaan tunai kita juga menghimbau untuk selalu waspada terhadap uang palsu," tegas dia.

Baginya, sudah menjadi trik umum ada yang melakukan pemalsuan uang saat uang beredar lebih banyak.

Untuk menghindari tindak pemalsuan uang ini, Luctor menghimbau kepada masyarakat untuk lebih bertransaksi dengan non tunai.

"Saya mengimbau transaksi non tunai juga untuk dilakukan. Kadang juga orang mengambil dulu di atm, padahal buat bayar di kasir, kan di kasir sekarang ini sudah banyak EDC," pungkasnya.

2 dari 2 halaman

Hadapi Natal dan Tahun Baru, BI Siapkan Uang Tunai Rp 101,1 Triliun

Bank Indonesia (BI) menyiapkan uang tunai Rp 101,1 Triliun guna mengantisipasi lonjakan permintaan dan pemakaian uang pada perayaan Natal 2018 dan Tahun Baru 2019. Jumlah uang tunai yang disediakan tersebut naik 10,3 persen dibanding periode yang sama pada tahun lalu yang tercatat Rp 93,7 Triliun.

Gubernur BI Perry Warjiyo menyatakan, BI akan memastikan kebutuhan uang tunai akan tercukupi di Tanah Air baik di kota maupun di daerah. "BI memastikan uang tunai cukup baik di pusat maupun di daerah," kata Perry di kantornya, Kamis (20/12/2018).

Dia juga menghimbau agar masyarakat beralih pada pembayaran nontunai. Sebab dinilai lebih cepat, aman dan nyaman dibanding dengan membawa uang tunai kemana-mana.

"Kalau terpaksa paka tunai, ingat 5J. Jangan dilipat, jangan diremas, jangan dicoret, dan lain-lain. Lebih baik nontunai," tutupnya.

Dalam kesempatan tersebut, Deputi Gubernur BI Rosmaya Hadi mengungkapkan sebaran uang tunai menjelang Natal dan Tahun Baru terbanyak di Pulau Jawa. Khususnya di Jabodetabek.

"Untuk pulau Jawa di luar Jabodetabek itu adalah Rp 28,4 Triliun, itu pangsanya 28,1 persen," ujarnya.

Sementara itu, untuk wilayah Timur Indonesia sebarannya sebanyak Rp 28,1 triliun dengan pangsa 27,7 persen. Sumatera Rp 21.2 Triliun dengan pangsa 21 persen.

"Jabodetabek sendiri Rp 23,4 triliun pangsanya 23,2 persen. Kebayang ya itu Jabodetabek saja," ujarnya.

Dia mengungkapkan, uang tunai yang disiapkan BI akan didominasi oleh uang kertas pecahan nominal besar.

"Dari semua itu, 98 persen pecahan besar atau Rp 20.000 ke atas. Selebihnya 2 persennya adalah pecahan kecil. Selamat menukar," tutupnya.

Reporter: Yayu Agustini Rahayu

Sumber: Merdeka.com