Sukses

Harga Emas Berkilau Jelang Perayaan Natal

Harga emas, yang dipandang sebagai investasi yang aman selama ketidakpastian politik dan keuangan, telah meningkat sekitar 9 persen dari level terendah dalam 19 bulan.

Liputan6.com, Jakarta Harga emas naik diperdagangkan mendekati level tertinggi dalam enam bulan pada pekan lalu. Kenaikan dipicu kekhawatiran tentang kemungkinan penutupan pemerintah AS dan pertumbuhan global menekan dolar dan pasar ekuitas. Hal ini meningkatkan daya tarik aset yang dipandang lebih aman, seperti emas.

Melansir laman Reuters, Selasa (25/12/2018), harga emas di pasar spot naik 0,5 persen menjadi USD 1.262,70 per ounce, menjelang liburan Natal. Logam ini mencapai tertinggi sejak akhir Juni di USD 1.266,40 pada hari Kamis.

Adapun harga emas berjangka AS 0,6 persen lebih tinggi ke posisi USD 1.265,40 per ounce.

Sementara pasar saham global melemah untuk sesi ketujuh berturut-turut, dipicu kekhawatiran tentang penutupan pemerintah AS, yang bisa berlanjut hingga Januari. Ini membebani sentimen risiko pada saat ekonomi global menunjukkan tanda-tanda goyah.

"Ada kepercayaan yang tumbuh pada emas pada 2019. Emas diperkirakan akan memainkan peran kunci pada 2019 sebagai tempat berlindung yang aman mengingat kekhawatiran penurunan lebih lanjut di pasar saham dan harapan untuk Federal Reserve AS yang lebih dovish," kata Kepala Analis ActivTrades, Carlo Alberto De Casa. 

Ketua Fed Jerome Powell pekan lalu, mengatakan bahwa pembuat kebijakan akan lebih sabar dalam menentukan kenaikan suku bunga di masa depan di tengah ekspektasi pelambatan ekonomi AS pada tahun depan dan inflasi yang kemungkinan akan tetap di bawah target 2 persen pada 2019.

Perkiraan ekonomi baru menunjukkan para pejabat memantau kemungkina kenaikan suku bunga hanya ada dua pada tahun depan, dari sebelumnya diprediksi sebanyak tiga kenaikan.

 

Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang memegang bullion dan membebani dolar. 

"Emas terus terlihat bullish saat kita memasuki apa yang secara luas diperkirakan akan menjadi tahun yang sulit bagi dolar dan pasar ekuitas yang lebih luas," kata Craig Erlam, Analis OANDA, seraya menambahkan bahwa posisi USD 1.300 akan menjadi ujian besar berikutnya untuk logam mulia.

Harga emas, yang dipandang sebagai investasi yang aman selama ketidakpastian politik dan keuangan, telah meningkat sekitar 9 persen dari level terendah dalam 19 bulan di USD 1.159,96 pada pertengahan Agustus.

“Saya pikir emas akan mencoba menahan level USD 1.260. Target jangka menengah tampaknya menjadi USD 1.300. Sementara kita bisa mengharapkan resistensi menengah di USD 1.280- USD 1.285, "kata ActivTrades’ De Casa.

 

Adapun harga logam lainnya, paladium turun 0,4 persen menjadi USD 1.227,10 per ounce. Harga perak naik 0,5 persen menjadi USD 14,67 per ons, sedangkan platinum naik 0,2 persen menjadi USD 788,74 per ounce.

Video Terkini