Sukses

Diduga Antik dengan Harga Selangit, 5 Barang Ini Ternyata Tak Bernilai

Berikut rangkuman barang-barang antik yang pernah terjual dengan harga selantik tapi ternyata palsu.

Liputan6.com, Jakarta Dengan harta berlimpah, para kolektor tak segan-segan membayar mahal untuk barang antik yang diminatinya. Banyak barang antik, mulai dari lukisan hingga pahatan batu kuno, yang pernah terjual dengan harga fantastis.

Namun para kolektor tampaknya harus memeriksa dengan seksama setiap barang antik yang diminatinya. Pasalnya, banyak barang yang ditaksir memiliki harga tinggi tapi kenyataannya merupakan barang palsu tak bernilai.

Melansir laman lovemoney.com, Rabu (26/12/2018), sejumlah kasus barang antik palsu ternyata pernah terjadi beberapa kali.

Berikut rangkuman barang-barang antik yang pernah terjual dengan harga selantik tapi ternyata palsu:

1. Botol Wiski Macallan 1878

Salah satu botol wiski Macallan 1878 yang terkenal pernah dibanderol dengan harga USD 300 ribu atau Rp 4,3 miliar (USD 1 = Rp 14.410). Namun di akhir 2017, menyusul sebuah investigasi, barang tersebut dinyatakan palsu.

Setelah berbagai investigasi dilakukan, wiski tersebut ternyata diproduksi pada 1970. Tentu saja menjadi barang tak berharga untuk disebut antik.

Konsumen China yang pernah membelinya akhirnya menerima kembali uang yang pernah ia kembalikan. Cairan emas dalam botol tersebut juga dikonfirmasi palsu.

2. Kendi kuno

Di salah satu episode program televisi Amerika Serikat, Antiques Roadshow, sang pembawa acara Alvin Barr mengenalkan kendi kuno seharga USD 300 atau Rp 4,3 juta. Mengira itu merupakan properti antik dari abad 19, dia lantas menaksir harga ritelnya senilai USD 50 ribu atau Rp 720,5 juta.

Namun setelah episode itu ditayangkan, seorang wanita yang menonton mengenali kendi tersebut. Dia lantas mengkorfirmasi bahwa itu merupakan hasil karya salah seorang temannya yang memang senang memahat sejak masih sekolah menengah.

Harga kendi tersebut turun drastis dalam waktu singkat.

3. Perak di lautan

Pada Mei 2015, salah seorang penjelajah asal AS Barry Clifford mengumumkan dirinya menemukan barang antik dari abad ke-17. Barang tersebut merupakan batangan perak seberat 50 kg.

Namun pada Juli 2015, UNESCO membantah klaim sang penjelajah, setelah mengunjungi situs penemuan. Faktanya 95% dari batu tersebut merupakan timah dan tak bisa dianggap sebagai barang berharga.

 

2 dari 2 halaman

Barang Lainnya

4. Kursi antik

Pada Juli 2017, seorang penjual barang antik, Laurent Kraemer ditangkap atas dugaan penjualan kursi kepada pihak istana 'Palace of Versailles'. Kursi-kursi tersebut dijual seharga USD 1,9 juta atau Rp 27,4 miliar.

Kraemer mengatakan, itu merupakan karya Louis Delanois pada 1769. Kursi tersebut lantas dianggap sebagai harta nasional milik Prancis. Tapi kecurigaan muncul saat salah satu pejabat istana melihat banyak kursi serupa di pasaran.

Akhirnya terungkap bahwa kursi tersebut bukan barang antik.

5. Warisan yang tak berharga

Pada 2013, Claudia Moretti sangat terkejut saat membuka brankas dan menemukan uang senilai 100 juta lira Italia dalam bentuk tunai. Dia menemukan uang tersebut di rumah yang diwariskan sang paman.

Berharap mendapat untung besar, dia lantas menukarkannya ke Bank Nasional Italia. Sayangnya, pemerintah telah membuat aturan untuk tidak lagi menerima penukaran uang lama terhitung sejak Desember 2011.

Seluruh uang tersebut menjadi tak bernilai setelah Moretti kalah di pengadilan.