Sukses

Lereng Pinggir Jalan Tol Salatiga-Solo Runtuh Tergerus Air

Lereng pinggir jalan tol Salatiga-Solo runtuh tergerus air. Tol tetap beroperasi normal.

Solo - Lereng pinggir Jalan Tol Salatiga-Kaltasura mengalami kerusakan akibat tergerus air. Ini terjadi tepat di timur Balai Desa Tanjungsari, Kecamatan Banyudono, Boyolali. Tanah timbunan penopang jalan tol longsor. Kejadian ini sudah terjadi dua hari lalu, dan telah dalam perbaikan otoritas terkait.

Timbunan tanah setinggi kurang lebih 10 meter itu longsor sepanjang 100 meter. Konstruksi rigid beton jalan tol itu jadi menggantung, seperti sebuah goa yang cukup lebar dan dalam.

 

Longsoran tanah juga menutup saluran irigasi teknis persawahan warga. Jika tidak segera ditangani, akan berdampak pada saluran irigasi sawah petani. Pengendara tol juga mengaku kaget dengan kejadian tol tersebut.

Menurut manager Administrasi PT Jasamarga Solo-Ngawi (JSN), Fatahillah, mengaku kejadian itu sudah cukup lama. Tapi warga kemungkinan baru mengetahuinya Senin lalu (24/12).

“Yang ambrol bukan di jalan tolnya, tapi tanah di pinggir jalan tol yang tergerus aliran air, dan kami langsung memperbaikinya,” ujarnya seperti dikutip Jawa Pos Radar Solo, Rabu (26/12/2018).

Direktur Utama PT Jasa Marga Solo-Ngawi (JSN), David Wijayatno, jalan tidak rusak, melainkan hanya saluran air yang belum berfungsi optimal. Ia pun memastikan jalan masih bisa dilalui pengendara.

"Terjadi di KM 489+500 arah Salatiga menuju Solo di jalan Tol Salatiga-Kartasura. Lereng tergerus air hujan karena saluran air belum berfungsi optimal. Jadi bukan badan jalannya ambrol atau ambles. Badan jalan masih utuh hanya lerengnya saja yang tergerus sepanjang 20 meter. Saat ini sedang dilakukan perbaikan dan akan selesai paling lambat dalam empat hari ke depan," ujar dia dalam pernyataan yang diterima Liputan6.com, Rabu (26/12/2018).

 

Baca berita menarik lainnya di Jawapos.com

 

 

 

2 dari 2 halaman

Tol Salatiga-Kartasura Gratis hingga Tahun Baru

Ruas tol Semarang-Solo segmen Salatiga-Kartasura diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Kamis siang 20 Desember 2018. Peresmian dilakukan di Jembatan Kali Kuto, Kabupaten Kendal, bersama enam ruas tol Trans Jawa lainnya.

Direktur Utama PT Jasamarga Solo Ngawi (JSN), David Wijayatno menuturkan, proyek tol ruas Semarang - Solo segmen Salatiga - Kartasura sepanjang 32 kilometer tersebut telah rampung 100 persen. Ruas tol itu siap untuk diresmikan oleh Presiden Jokowi.

"Sertifikat laik operasi dan laik uji sudah keluar. Siang ini akan diresmikan Bapak Presiden Jokowi di Jembatan Kalikuto," ujar David saat ditemui merdeka.com di Kantornya, Kamis (20/12/2018). 

David menuturkan, dibutuhkan waktu selama dua tahun untuk membangun tol Semarang - Kartasura. Saat ini pihaknya tengah menyiapkan berbagai fasilitas penunjang untuk kebutuhan angkutan Natal dan Tahun Baru 2019. Menurut rencana usai diresmikan Presiden Jokowi, tol segmen Kartasura - Salatiga akan dibuka untuk umum.

"Mulai besok pagi pukul 6.00 WIB, segmen Kartasura-Semarang dibuka gratis untuk umum hingga tahun baru," ujar David.

Lebih lanjut David menerangkan, segmen Kartasura - Salatiga akan dilengkapi dengan 4 rest area. Namun saat ini baru 2 rest area yang siap dioperasikan. "Sementara yang kita siapkan ada 2 rest area, tapi tipe kecil, tipe B. Ada toilet, musala, warung, kios BBM dan lainnya," kata dia.

Kedua rest area tersebut, lanjut David terletak di kilometer 482 dan di kilometer 470, atau ruas antara Boyolali hingga Kartasura. Selain fasilitas tersebut, segmen Kartasura - Salatiga juga dilengkapi simpang susun di Mojosongo sebagai pintu keluar menuju ke Kota Boyolali.

Sebelumnya, PT Jasa Marga (Persero) Tbk mengumumkan, Tol Trans Jawa sudah bisa tersambung sepanjang 901,03 kilometer (Km) dari Merak hingga Gerbang Tol (GT) Grati di Pasuruan pada waktu Natal dan Tahun Baru 2019 (Nataru). Jadi  total tarif Tol Trans Jawa dari ujung ke ujung yakni Rp 575.000. Tarif ini masih sementara karena ada beberapa ruas yang masih gratis karena fungsional.