Sukses

Pelabuhan Kuala Tanjung Tekan Biaya dan Waktu Pengiriman Ekspor

Beroperasinya Kuala Tanjung Multipurpose Terminal (KTMT) diharapkan mampu menekan biaya dan waktu perjalanan komoditas yang diekspor dari Sumatera Utara.

Liputan6.com, Kuala Tanjung- Beroperasinya Kuala Tanjung Multipurpose Terminal (KTMT)  diharapkan mampu menekan biaya dan  waktu perjalanan komoditas yang diekspor dari Sumatera Utara.

Hal ini lantaran komoditas tersebut bisa langsung dikapalkan langsung ke negara tujuan tanpa harus transit di Singapura atau Port Klang di Malaysia.

Pewakilan dari Wan Hai Lines, Hendry Kesuma mengatakan, sebagai perusahaan pelayaran yang biasa melayani kegiatan ekspor impor, pihaknya mengaku senang dengan beroperasinya KTMT untuk kapal-kapal dengan tujuan internasional.

"Harapan kita pertama kita bangga dengan keberadaan kuala tanjung, ini merupakan pelabuhan terbesar di sisi barat Indonesia, merupakan kebanggaan bagi sumut. Kami selaku perwakilan Wan Hai Lines, kami ingin mencoba berpartisipasi dalam membantu transport pengiriman barang dari Kuala Tanjung langsung ke negara tujuan sehingga bisa meningkatkan efisiensi waktu dan biaya," ujar dia di KTMT, Sumatera Utara, Kamis (27/12/2018).

Efisiensi waktu yang dimaksud, lanjut Hendry, jika sebelumnya mengirim barang dari Pelabuhan Belawan ke Shanghai memakan waktu 12 hari, tapi dari KTMT hanya membutuhkan waktu 8 hari.

"Efisiensi waktu tentu paling contoh kalau pengapalan dari Kuala Tanjung ke Shanghai bila dikapalkan dari Belawan paling cepat 12 hari. Kalau dari sini Kuala Tanjung hanya sekitar 8 hari. Tidak transit lagi di Singapura, walaupun ada berenti tapi tidak transit lagi," kata dia.

 

 

2 dari 2 halaman

Tekan Biaya

Sementara dari sisi biaya, pengiriman barang ke KTMT juga mampu menghemat biaya ekspor-impor hingga USD 300 per kontainer. Sebab biasanya harus melalui Singapura maupun Port Klang. ‎

"Efisiensi biaya untuk yang kargo tujuan yang jauh kapal yang masuk ini kan ada tujuan ke India juga. Tentu dari sisi biaya ada untuk impor, impor juga sebelumnya harus melalui Port Klang atau Singapura, sekarang bisa langsung ke sini tentu biaya transit USD 200-USD 300 per kontainer bisa dihemat," ungkap dia.

Hal senada juga diungkapkan oleh Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)‎ Bambang Eka Cahyana.

"Kami berharap, kegiatan perdana ekspor melalui layanan direct call intra Asia (di KTMT) akan mampu meningkatkan efisiensi waktu pengiriman dan biaya logistik sehingga mampu meningkatkan daya saing produk ekspor nasional,” ujar dia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini: