Liputan6.com, Washington D.C. - Di Amerika Serikat (AS), penutupan pemerintahan (government shutdown) adalah istilah ketika eksekutif menolak menandatangani sebuah RUU pendanaan atau pihak Kongres tidak mau meloloskan RUU tersebut.
Singkatnya: penyanderaan anggaran akibat tarik-ulur kebijakan dan politik. Tak mengagetkan bila penutupan pemerintah dipakai sebagai alat politik. Aksi saling menyalahkan pun terjadi.
Advertisement
Baca Juga
Akibat penutupan pemerintahan, banyak pegawai pemerintah harus diliburkan, dan ratusan ribu pekerja bisa kena dampak. Bila tetap kerja pun gaji mereka tersendat karena masalah anggaran.
Pada kasus terkini, Presiden AS Donald Trump tidak mau menandatangani anggaran untuk karena RUU-nya tidak menyertakan duit untuk membangun tembok di perbatasan selatan. Duit yang diminta Trump sebesar USD 5 miliar atau Rp 72,2 triliun (USD 1 = Rp 14.542).
Bagaimana sejarah penutupan pemerintahan AS? Dirangkum oleh ThoughtCo. dan berbagai sumber, berikut daftarnya:
1. Era Presiden Gerald Ford (1974-1977)
- 30 September-11 Oktober 1976 (10 hari)Â
Presiden Gerald Ford (Partai Republik) melakukan veto pada anggaran sebesar USD 56 miliar yang dia pandang terlalu tinggi.
Advertisement
2. Era Presiden Jimmy Carter (1977-1981):
Walau hanya menjabat satu periode, Presiden Jimmy Carter (Partai Demokrat) menghadapi penutupan pemerintahan hampir setiap tahun. Masalah ada yang berakar dari anggaran aborsi, hingga anggaran pertahanan yang dianggap Carter mubazir.Â
- 30 September-13 Oktober 1977 (12 hari)
- 31 Oktober-9 November 1977 (8 hari)
- 30 November-9 Desember 1977 (8 hari)
- 30 September-18 Oktober 1978 (18 hari)
- 30 September-12 Oktober 1979 (11 hari)
Â
3. Era Presiden Ronald Reagan (1981-1989)
Presiden Reagan (Partai Republik) menikmati popularitas tinggi sebagai lawan Uni Soviet di perang dingin. Penutupan pemerintahan terjadi beberapa kali dalam waktu yang relatif singkat. Â
Pada 1981, sang presiden ingin mengurangi anggaran, namun ditolak Kongres karena mengurangi dana bagi para lansia. Pernah juga terjadi penutupan di akhir 1982 akibat Reagan ingin menambah anggaran MX misil. Kompromi pun terjadi dengan membatalkan dana misil, tetapi memberikan dana ke Israel.
- 20 November-23 November 1981 (2 hari)
- 30 September - 2 Oktober 1982 (1 hari)
- 17 Desember-21 Desember 1982 (3 hari)
- 10 November-14 November 1983 (3 hari)
- 30 September-3 Oktober 1983 (2 hari)
- 3 Oktober-5 Oktober 1984 (1 hari)
- 16 Oktober-18 Oktober (1 hari)
- 18 Desember-20 Desember 1987 (1 hari)
Advertisement
4. Era Presiden George W.H. Bush (1989-1993)
- 5 Oktober-9 Oktober 1990 (total 3 hari)Â
Penutupan terjadi karena Presiden Bush (Partai Republik) ingin menambah pajak. Itu ditentang oleh basis konservatif yang memegang janji sang presiden untuk tidak menambah pajak.
5. Era Presiden Bill Clinton (1993-2001)
Penutupan di era Presiden Clinton (Partai Demokrat) adalah yang terlama sepanjang sejarah, yakni 21 hari pada tahun 1995. Penyebabnya adalah soal alokasi anggaran pemerintah yang tak disetujui Kongres.Â
Kerugian yang dicapai saat itu mencapai USD 1,4 miliar atau sekarang setara USD 2,3 miliar (Rp 33,4 triliun).
- 13 November-19 November (total 5 hari)
- 5 Desember 1995-6 Januari 1996 (21 hari)
Â
Â
Advertisement
6. Era Presiden Barack Obama (2009-2017)
- 1 Oktober-17 Oktober 2013 (16 hari)
Penutupan di era Presiden Obama (Partai Demokrat) terjadi akibat anggaran untuk Affordable Care Act (UU Perawatan Terjangkau) atau terkenal dengan nama Obamacare. Kerugian pemerintah capai USD 24 miliar atau USD 25,9 miliar (Rp 376,6 triliun).Â