Liputan6.com, Jakarta - Komite Kebijakan Pembiayaan Bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menyepakati target penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada 2019 sebesar Rp 140 triliun. Angka ini meningkat dibandingkan target KUR 2018 yang hanya Rp 123 triliun.
"Komite pun menyepakati plafon penyaluran KUR tahun 2019 sebesar Rp 140 triliun. Bunganya tetap 7 persen," kata Deputi Bidang Koordinasi Makro dan Keuangan, Kemenko Perekonomian, Iskandar Simorangkir saat ditemui di Kantornya, Jakarta, seperti ditulis Jumat (28/12/2018).
Pertimbangan komite melihat pertumbuhan ekonomi 2018 yang diperkirakan mencapai 5,2 persen. Kemudian pertumbuhan kredit UMKM sebesar 8,48 persen (yoy) serta ingkat inflasi sampai dengan September 2018 yang masih terjaga ditingkat 2,88 persen.
Advertisement
Baca Juga
"Dengan elastisitas daripada pertumbuhan dengan permintaan kredit dikisaran 1,25 persen maka kita perkirakan 12 persen pertumbuhan KUR-nya. maka jatuh dia Rp 140 triliun," katanya.
Di samping itu, Iskandar mengatakan untuk anggaran pembayaran bunga pada 2019 ditetapkan sebesar Rp 11,989 triliun. Dirinya pun memastikan sebanyak 60 persen alokasi KUR pada 2019 akan dimanfaatkan untuk sektor produksi antara lain pertanian, perikanan, industri, konstruksi, dan jasa-jasa.
"Jadi ketentuan baru plafon Rp 140 triliun. KuR produksi diwajibkan 60 persen untuk tahun 2019," imbuhnya.
Kemudian, dalam rangka memperluas penyaluran KUR, Komite Kebijakan Pembiayaan bagi UMKM mengusulkan adanya skema KUR untuk Pensiunan. “KUR ini akan diberikan kepada para pensiunan atau pegawai pada Masa Persiapan Pensiun (MPP) yang mempunyai usaha produktif,” pungkas Iskandar.
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com
Realisasi Penyaluran KUR Rp 118 Triliun per 30 November 2018
Iskandar juga mencatat realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sampai dengan 30 November 2018 sebesar Rp 118 triliun atau setara dengan 95,7 persen. Di mana, target penyaluran pada 2018 sebesar Rp 123,801 triliun.
"(Realisasi sekarang) Rp 118,4 triliun per akhir November. kita perkirakan nanti masih ada sekitar Rp 1,6 sampai Rp 2 triliun lagi lah realisasinya (sampai akhir tahun)," kata dia.
BACA JUGA
Iskandar mengatakan, dari realisasi tersebut, rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) tercatat sebesar 1,39 persen. "Luar biasa, NPL-nya 1,39 peesen (30 November). Ini kita perkirakan realisasinya Rp 120 triliunan untuk tahun ini bahkan itu informasi beberapa bank banyak permintaan di akhir tahun sampai dia ngerem," imbuhnya.
Adapun penyaluran KUR masih didominasi untuk skema KUR Mikro 65,8 persen kemudian diikuti dengan skema KUR kecil 33,9 persen dan KUR TKI 0,3 persen.
Berdasarkan wilayah, penyaluran KUR didominasi di Pulau Jawa, dengan porsi penyaluran sebesar 55 persen, diikuti dengan Sumatera 19,3 persen dan Sulawesi 11.1 persen. Kinerja penyaluran KUR per provinsi tersebut sesuai dengan sebaran UMKM di Indonesia.
Sementara itu, jika dilihat dari sektor ekonomi, penyaluran KUR untuk sektor produksi terus berjalan untuk mengejar target sebesar 50 persen di tahun 2018. Hingga 30 November 2018 tercatat porsi penyaluran KUR sektor produksi pertanian, perikanan, industri, konstruksi, dan jasa-jasa sebesar 45,6 persen.
Advertisement