Sukses

Jadi Siklus, Harga Sayur Naik Jelang Akhir Tahun di Pasar Kebayoran Lama

Komoditas lain yang harganya melambung antara lain cabai merah keriting dan rawit hijau.

Liputan6.com, Jakarta Harga sejumlah komoditas pertanian  seperti bawang, cabai hingga sayur hijau naik di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta. Pedagang mengatakan, kenaikan harga menjadi siklus tersendiri sebelum memasuki masa pergantian tahun.

"Pada naik biasa mau tahun baru. Susah pasokan, biasanya gitu. Dari sananya kosong," ungkap Uus (50), pedagang sayur di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, kepada Liputan6.com, Jumat (28/12/2018).

Senada diungkapkan Surati (50), pedagang sayur lain di pasar yang sama. Dia mengatakan, kenaikan harga sayur ini telah melampaui batas normal. "Naiknya ini beda harga," keluh dia.

Salah satu komoditas sayuran yang secara harga naik yakni cabai rawit merah. Harga cabai rawit merah kini dijual Rp 60 ribu per kilogram(kg), naik dua kali lipat dibanding harga normal Rp 30 ribu per kg.

Komoditas lain yang harganya melambung antara lain cabai merah keriting dan rawit hijau. Keduanya menawarkan cabai merah keriting dan rawit hijau Rp 35 ribu per kg, naik dari harga semula Rp 30 ribu per kg.

Kenaikan juga pada bawang merah. Uus menjualnya seharga Rp 35 ribu per kg, sedangkan Surati Rp 40 ribu per kg.

Sementara sayuran hijau lain yang naik, antara lain kangkung, bayam, kentang, dan brokoli. Kangkung naik dari yang biasa dijual Rp 2.000 menjadi Rp 3.000.

Begitu juga dengan bayam, naik menjadi Rp 5.000 per kg dari Rp 2.000 per kg, kentang dari Rp 10 ribu jadi Rp 12 ribu per kg, serta brokoli naik Rp 30 ribu per kg dari Rp 25 ribu per kg.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Mentan Jamin Stok Beras Mencukupi untuk Natal dan Tahun Baru

Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan stok beras nasional mencukupi untuk Natal dan tahun baru 2019. Saat ini stok beras nasional mencapai 2,3 juta ton.

"Jumlah ketersediaan beras sebanyak 2,3 juta ton itu menjamin agar masyarakat tak perlu resah bakal terjadi gejolak pangan," ujar Menteri Pertanian Amran Sulaiman di Jakarta, Kamis (20/12/2018).

Dia mengatakan, kondisi tersebut juga telah disampaikan ketika rapat bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution. "Kita rapat persiapan menjelang tahun baru 2019. Melihat stok beras semua tadi (berjumlah) 2,3 juta ton," lanjut dia.

Beras sebesar 2,3 juta ton itu kini tersimpan di gudang milik Perum Badan Urusan Logistik (Bulog). Dia optimis jika stok yang ada kini mencukupi sebab batas penyimpanan beras di gudang Bulog adalah 1,5 juta ton.

"Standarisasinya di gudang Bulog itu hanya 1,5 juta ton beras," kata dia.

Selain itu, lanjut Amran, ketersediaan beras di Pasar Induk Beras Cipinang juga masih berlimpah. Saat ini tercatat stok beras di pasar induk tersebut di atas 50 ribu ton.

"Standarisasi ketersediaan beras di pasar induk Cipinang rata-rata adalah 20-25 ribu ton," tandas dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini