Liputan6.com, Jakarta Pascagempa di Manokwari Selatan yang berkekuatan magnitudo 6,1 pada hari ini pukul 10.03.33 WIB, operasional penerbangan di Manokwari dan sekitarnya dalam kondisi aman dan normal.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Polana B Pramesti, mengatakan berdasarkan hasil pemeriksaan sementara terhadap fasilitas bandara di Bandara Rendani Manokwari, tidak ditemukan kerusakan sebagai dampak dari gempa yang terjadi.
Baca Juga
“Kami telah mendapatkan laporan dari Kepala Kantor Otoritas Bandara Wilayah IX Rendani, Djunikar Lolok Pakondo, bahwa bandara di Manokwari dan sekitarnya tidak terdampak oleh gempa bumi yang mengguncang Manokwari Selatan pagi hari ini dan saat ini kegiatan operasional penerbangan pada seluruh bandara di bawah koordinasi Kantor Otoritas Bandara Wilayah IX tersebut berjalan normal," ungkap Polana di Jakarta, Jumat (28/12/2018).
Advertisement
Sementara itu, dari laporan Direktorat Bandar Udara, bandara-bandara yang berada di daerah sekitar gempa juga beroperasi dengan normal. Fasilitas sisi darat dan udara di DEO Sorong, Douw Aturure Nabire, Frans Kaisepo Biak, Bintuni, Kebar, Marinda, Mardey, Babo, Ayawasi, Kambuaya dan Teminabuan aman pascagempa.
Meskipun gempa kali ini tidak berdampak terhadap operasional bandara di Manokwari dan sekitarnya, Polana tetap meminta para stakeholder penerbangan baik itu AirNav, pengelola bandara maupun maskapai untuk tetap waspada baik terhadap gempa susulan maupun efek dari gempa, terutama terhadap bangunan serta sarana dan prasarana penerbangan.
"Harus tetap waspada dan saling berkoordinasi antar stakeholder penerbangan dan yang terkait seperti BMKG, PVMBG, Basarnas, TNI Polri, dan lainnya. Periksa dengan seksama semua sarana dan prasarana penerbangan, sehingga dipastikan dapat menyelenggarakan penerbangan dengan selamat, aman, dan nyaman. Pelayanan kepada penumpang juga harus diperhatikan. Bila ada hal yang meragukan, jangan pernah merilis penerbangan pesawat," pungkasnya.
Gempa Magnitudo 6,1 di Manokwari Selatan Tidak Berpotensi Tsunami
Gempa dengan magnitudo 6,1 yang mengguncang Manokwari Selatan, Papua Barat, tidak berpotensi tsunami. Guncangan terjadi pukul 10.00 WIB, Jum'at (28/12/2018). Pusat gempa terjadi di kedalaman 26 kilometer.
Hal tersebut disampaikan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho. Dalam keterangan tertulis, dia menyebut gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
"Gempa ini tidak berpotensi tsunami," tegasnya.
Kondisi terakhir yang dihimpun BNPB, gempa dirasakan cukup kuat selama 6 detik di Kabupaten Manokwari Selatan dan Kabupaten Manokwari.
Posisi gempa berjarak 55 km Tenggara Manokwari Selatan. Pusat gempa berada di kedalaman Kilometer.
Masyarakat sempat panik dan keluar bangunan. Saat ini, nelayan dan warga berkumpul di kantor Bupati / lapangan Kabupaten Manokwari.
(Liputan6.com/Rifqi Aufal Sutisna)
Advertisement