Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat bahwa Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari sektor minyak dan gas (migas) 2018 menembus target. Namun di sisi lain, investasi di sektor migas tidak mencapai target.
Wakil Menteri ESDM ‎Arcandra Tahar mengatakan, realisasi PNBP Migas 2018 sebesar Rp 196 triliun. Jumah tersebut 157 persen lebih tinggi dari target yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2018 sebesar Rp 125 triliun.
"Nah ini 157 persen dari target APBN 2018 penerimaan migasnya," ‎kata Arcandra, di Jakarta, Kamis (3/1/2018).
Advertisement
Sedangkan investasi migas 2018‎ realisasinya mencapai USD 12,3 miliar, lebih tinggi dibanding realisasi tahun lalu USD 11 miliar.
Baca Juga
Meski naik, tetapi investasi tidak mencapai target yang telah ditetapkan sebesar USD 16,8 miliar. Investasi sektor migas naik disebabkan jumlah Blok Migas yang laku dilelang sepanjang 2018.
‎"Coba lihat ini enggak ada yang laku lho blok kita di dua tahun sebelumnya, jadi pengaruh juga lelang‎," tuturnya.
Sementara produksi minyak Indonesia pada 2018 tidak sesuai target yang ditetapkan dalam APBN sebesar 800 ribu barel per hari (bph), Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto mengakui hal tersebut. Namun dia belum bisa menyebutkan realisasi ‎produksi migas pada 2018.
"Lifting target tahun ini, kalau tidak salah nanti saya cek‎," tandasnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Industri Migas Perlu Terapkan Teknologi Digital
Industri minyak dan gas bumi (migas) harus mengarah pada penerapan Industri 4.0. Hal ini perlu didukung dengan ketersediaan perangkat lunak sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi.
Direktur Pemasaran Industri AspenTech Ron Beck‎ mengatakan, penerapan Industri 4.0 yang ditandai dengan penggunaan teknologi digital. Hal tersebut akan menciptakan efisiensi dan meningkatkan produktivitas.
Misalnya saja, Kilang Minyak Irving yang beroperasi di Kanada. Dengan bantuan AspenTech, mereka mengklaim bahwa terjadi kenaikan laba bersih hingga USD 10 juta per tahun.Â
BACA JUGA
Produksinya meningkat sekitar 73 ribu barel per hari dan rata-rata pengilangan Minyak Irving dapat memproduksi hingga 300 ribu barel minyak per hari.
"Pencapaian ini dimungkinkan dengan penggunaan perangkat lunak AspenTech," kata Beck, di Jakarta, Sabtu (22/12/2018).
Selain itu bukti lain ada pada Saras S.p.A, perusahaan minyak raksasa Italia. Mereka menikmati peningkatan pendapatan hingga 3 persen dalam setahun. Biaya operasional perusahaan yang dimiliki oleh keluarga Moratti juga dikatakan lebih rendah, sebesar 5 persen.
‎Perusahaan tersebut menggunakan perangkat lunat asal Amerika, AspenTech.Telah beridiri sejak 37 tahun lalu, AspenTech hadir membawakan solusi yang menarik dan relevan di dunia digital khususnya di sektor energi.
Advertisement