Liputan6.com, Jakarta - PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) berencana menerbitkan surat utang atau obligasi sebesar Rp 5 triliun pada 2019. Dana tersebut sebagian akan digunakan perseroan untuk pembayaran utang.
"Kita di tahun 2019 kita merencanakan akan issue bond senilai total Rp 5 triliun," kata Haris saat ditemui di Jakarta, Jumat (4/1/2019).
Haris menuturkan, penerbitan obligasi perseroan ini pun berbeda dari sebelumnya. Penerbitkan akan melalui perusahaan penjamin PT Danareksa Sekuritas dan PT Mandiri Sekuritas.
Advertisement
Baca Juga
"Nanti Rp 2 triliun untuk refinancing. Mekanisme penerbitan bond pada tahun ini kami inginkan berupa penjaminan. Bisa juga konsep bunga nol persen atau bunga di awal saja. Atau kami mengikuti pemerintah dengan floating rate plus spread dan tetap tergantung situasi capital market," tutur dia.
Sementara itu, Direktur Utama PT Waskita Karya Tbk, I Gusti Ngurah Putra menambahkan, mengenai obligasi tersebut perseroan akan mencari risiko yang paling rendah dalam mencari dana pinjaman tersebut. Perseroan juga mempertimbangkan beberapa skema pendanaan lain.
"Apakah global bonds, komodo bonds atau lokal dan skema pendanaan lain kita cari yang cost paling rendah, kedua risikonya paling rendah. Jadi kita lihat tenor, underlying dan lain-lain itu," tambah dia.
Â
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com
Â
Tekan Utang Jadi Rp 60 Triliun
Direktur Keuangan PT Waskita Karya (Persero) Tbk, Haris Gunawan mengatakan, pihaknya tengah berupaya mencari cara membayar utang perusahaan. Tercatat utang Perseroan saat ini mencapai sebesar Rp 64 triliun.
"Sekarang sisa utang kita tinggal Rp 64 triliun. Jadi tahun depan (2019) kita targetkan Rp 60 triliun, jadi turun lagi," kata Haris saat ditemui di Jakarta, Jumat (4/1/2019).
Haris mengatakan, dari total utang perusahaan tersebut pihaknya hanya bisa menurunkan dalam jumlah yang kecil pada 2019. Sebab, masih ada beberapa proyek infrastruktur yang harus diselesaikan.
"Kenapa turunnya turun dikit? Karena tahun depan (2019) kita masih invest jalan tol dan beberapa portofolio bisnis yang lain," ujar dia.
Sementara, apabila dilihat jumlah utang Waskita Karya dari 2017 ke 2018 mengalami kenaikan. "Jadi kita 2017 pencapaian pinjaman kita Rp 43,9 triliun. Di 2018 tumbuh 35 persen tapi sebetulnya utang kita sudah turun dari November kemarin," ujar dia.
Dengan demikian, pihaknya pun juga tengah memastikan pembayaran utang dapat dilakukan dengan baik. Sebab, apabila tidak dilakukan secara kehati-hati maka akan berdampak pada kesehatan keuangan perseroan. "Utang itu bisa bersumber dari bank atau obligasi. Kalau obligasi kita akan selesaikan dari termin proyek turnkey," tutur dia.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Â
Advertisement