Banyak Pembangkit Beroperasi, Listrik Labuan Bajo Kini Berstandar Internasional
Kondisi sistem kelistrikan di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) berstandar Kelas dunia. Ini seiring pekerjaan pembangunan jaringan kelistrikan, serta pasokan listrik yang semakin handal atas beroperasinya beberapa pembangkit.
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arcandra Tahar mengatakan, setiap pembangunan yang dilaksanakan bertujuan menyejahterakan masyarakat. Dari segi kelistrikan, cadangan daya di Labuan Bajo sudah di atas 20 persen.
“Bupati Manggarai Barat sendiri mengatakan aman. Jadi jangan khawatir lagi soal listrik. Apalagi kalau perekonomian makin tumbuh, silakan datang berinventasi. PLN siap untuk membantu. Dengan adanya pembangkit, terutama hadirnya PLTMG Rangko, kelistrikan Labuan sudah sangat baik,” kata Arcandra, Sabtu (5/1/2019).
Direktur Regional Jawa Bagian Timur Bali dan Nusa Tenggara PLN Djoko R. Abumanan mengungkapkan, kondisi kelistrikan Labuan Bajo sudah standar kelas dunia. Ini dengan adanya pembangunan jaringan MVTIC sepanjang 35,649 kilo meter sirkit (kms), Pembangunan Jaringan A3CS dan Rekonduktoring sepanjang 30 kms, Pekerjaan Uprating JTM 32 kms, Rehab 52 Unit Gardu, Jaringan Tegangan Rendah, Pembangunan GH Gorontalo dan Lembor, serta nantinya Pengadaan Mini SCADA Labuan Bajo.
Daya mampu pembangkit pada sistem Flores juga sudah mencapai 35.998 kilo Watt (kW), dengan beroperasinya Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Rangko 23.448 kW sudah beroperasi Juli lalu.
Kemudian dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ulumbu 9 ribu kW ini sudah interkoneksi sistem Flores. Sedangkan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Golobilas 3.000kW, PLTD Waso 450 kW, dan 100kW PLTMH Wae Garit saat ini off dan standby apabila diperlukan.
Advertisement