Sukses

Sri Mulyani: Tekanan Terhadap Rupiah Semakin Berkurang

Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, menjelaskan bahwa dana asing sudah mulai masuk kembali ke Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, menjelaskan bahwa dana asing sudah mulai masuk kembali ke Indonesia (capital inflow) sehingga neraca pembayaran menjadi lebih positif. Selain itu, tekanan terhadap rupiah juga sudah terlihat semakin mengurang.

“Kami akan jaga terus bersama Bank Indonesia dari sisi persepsi karena kemarin dengan APBN yang kita sampaikan sangat positif, primary balance nya sudah mendekati nol, defisitnya jauh lebih kecil,” kata Sri Mulyani dikutip dari laman Setkab, Selasa (8/1/2019).

Kondisi itu menyebabkan kepercayaan terhadap surat-surat berharga di Indonesia menjadi meningkat. Sehingga saat Federal Reserve (Bank Sentral AS) mengumumkan bahwa mereka akan bersabar itu memberikan tenaga terhadap posisi Indonesia.

“Jadi ini yang akan kami coba terus perbaiki di dalam rangka untuk bisa meningkatkan positive sentiment pada awal tahun,” terang Sri Mulyani.

Untuk diketahui, mengutip Bloomberg, Selasa (8/1/2019), rupiah dibuka di angka 14.059 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 14.082 per dolar AS. Menuju siang, rupiah terus menguat hingga menyentuh 14.002 per dolar AS.

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di rentang 14.002 per dolar AS hingga 14.059 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah menguat 2,43 persen.

Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 14.031 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan patokan sehari sebelumnya yang di angka 14.105 per dolar AS.

Untuk data kurs Reuters, rupiah dibuka di 14.075 per dolar dan sempat menyentuh level 13.986 per dolar AS. Namun kemudian rupiah kembali ke kisaran 14.050 per dolar AS.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Laksanakan APBN

Mengenai arahan Presiden Joko Widodo, Sri Mulyani Indrawati mengatakan, bahwa melaksanakan apa yang sudah di dalam APBN 2019 itu penting. Karena kemarin penyerapan sudah bagus 99 persen tapi itu ditolong dengan belanja-belanja tambahan seperti Asian Games yang ditambahkan, kemudian anggaran bencana yang juga kita pindahkan ke K/L, itu menyebabkan penyerapan lebih baik.

Tapi tentu, lanjut Menkeu, kita fokusnya jangan sampai menunggu terlalu lama karena kita juga lihat sampai 2019 itu penyerapannya juga menunggu pada bulan Desember.

“Jadi kalau bisa juga seawal mungkin karena banyak yang sudah disiapkan,” ujarnya.

Pemerintah, menurut dia, juga fokus terhadap stabilitas harga pangan yang dijaga oleh seluruh Kementerian/Lembaga terkait. Kemudian juga untuk bagaimana meningkatkan positif terhadap kesempatan kerja.

“Itu yang menjadi salah satu yang akan kita fokuskan,” ucapnya.