Liputan6.com, Jakarta Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan, Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) masih menjadi tulang punggung sumber pasokan listrik Indonesia selama 10 tahun ke depan.
Menteri ESDM Ignasius Jonan mengatakan, PLTU masih memegang peran utama memasok kelistrikan di Indonesia. Hal ini terlihat dalam bauran energi nasional dengan menetapkan porsi PLTU sebesar 50 persen sampai 55 persen.
Advertisement
Baca Juga
"Kalau menurut saya 10 tahun ke depan PLTU kalau dari bauran energi PLTU itu sekitar 55 persen paling minim 50 persen pasti masih menjadi andalan," kata dia di Jakarta, Rabu (9/1/2019).
Dia melanjutkan, negara lain pun masih mengandalkan PLTU sebagai tulang punggung sumber pasokan listrik. Sebut saja negara di Eropa dan Amerika Serikat.
"Di negara Eropa misalnya Polandia juga penggunaan batu bara masih sekitar 60 persen, AS mungkin sudah sedikit di bawah 40 persen tapi masih ada kok," tuturnya.
Meski PLTU menjadi andalan, menurut Jonan pemerintah masih berkomitmen mengembangkan Energi Baru Terbarukan (EBT) sebagai sumber kelistrikan, dengan mengejar target porsi EBT sebesr 23 persen pada 2025.
"EBT komitmen tetap, kalau sekarang ditanya ada 2 sektor yang besar 1 kelistrikan dan transportasi kalau kita lihat kelistrikan itu kurang lebih sampai sekarang 13 persen, ada pertanyaan kok pelan? sebenarnya ini kapasitas listrik tumbuh," tandasnya.
Jonan Pastikan Kehandalan Pasokan Listrik PLTU Paiton
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memantau kondisi kelistrikan Jawa-Bali, dengan mendatangi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Paiton di Probolinggo Jawa Timur.
Dia mengatakan, PLTU Paiton merupakan tulang punggung kelistrikan Pulau Jawa dan Bali, khususnya unit 1 dan 2. PLTU ini cukup handal dalam memasok listrik untuk memenuhi kebutuhan wilayah tersebut.
"Saya dengar laporan PJB (Pembangkitan Jawa Bali), ekspektasinya ini sudah sangat bagus," kata dia di komplek PLTU Paiton, Probolinggo, Jawa Timur, Selasa (8/1/2019).
Menurut Jonan, PLTU Paiton Unit 1 dan 2 yang dikelola PT Pembangkitan Jawa Bali Unit Pembangkitan Paiton sudah memenuhi pengolahan terbaik. Hal ini terbukti dari penghargaan yang telah diberikan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
"Ini komplek PLTU terbesar di Jawa ini akan sensitif apabila pengelolaan tidak dilakukan dengan baik," tutur dia.
Jonan pun meminta, agar PLTU tersebut mempertahankan kelestarian lingkungannya. Juga terus mengurangi polusi udara dengan menggunakan teknologi yang lebih mutakhir.
"Ke depan saya minta bisa dipertahankan, juga polusi udara sulfur, ditingkatkan teknologinya bisa mengurani polusi udara," dia menandaskan.
Advertisement