Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan menguat pada perdagangan saham di awal pekan. IHSG diperkirakan akan membukukan penguatan dengan diperdagangkan pada level support dan resistance di 6.329-6.377.
Analis Panin Sekuritas William Hartanto menjelaskan, saat ini investor tengah menikmati suasana damainya perang dagang oleh Amerika Serikat (AS) dan China.
Advertisement
Baca Juga
Euforia tersebut menjadi angin segar usai sejumlah negosiasi dagang antar kedua negara dikabarkan akan berlangsung lebih intens.
"Oleh karena itu, IHSG berpotensi menguat dengan kisaran support dan resistance pada rentang 6.300-6.380," ujarnya kepada Liputan6.com di Jakarta, Senin (14/1/2019).
Senada dengan Hartanto, Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi menilai saat ini pasar tengah positif menyambut momen damai perang dagang antar kedua negara besar yakni AS-China.
Kendati demikian, dia memproyeksikan IHSG masih akan tersungkur pada perdagangan saham Senin.
"Memang investor masih euforia terhadap nada yang lebih dovish pada kebijakan moneter The Fed serta lanjutan pembicaraan perdagangan AS-China yang lebih cerah. Wakil Perdana Menteri China Liu He bahkan dijadwalkan akan mengunjungi Washington pada 30 dan 31 Januari untuk pembicaraan perdagangan lebih lanjut," ujarnya.
"Namun IHSG secara teknikal masih bergerak menguji upper bollinger bands dengan pola terkonsolidasi hari ini," ia menambahkan.
Oleh sebab itu, ia meramalkan IHSG akan berlabuh pada zona merah di kisaran 6.302-6.370.
Untuk saham cuan hari ini, Hartanto merekomendasikan saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Ciputra Development Tbk (CTRA), dan PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMFI).
Adapun Lanjar menganjurkan saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM), serta PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INKP).