Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mencatat realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) hingga  31 Desember 2018 mencapai Rp 120 triliun.
Realisasi tersebut mencapai 97,2 persen dari target KUR 2018 sebesar Rp 123,801 triliun.
"Rasio kredit macet (NPL) 0,24 persen," kata Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Iskandar Simorangkir di kantornya, Jakarta Pusat, Senin (14/1/2019).
Advertisement
Baca Juga
Realisasi penyaluran KUR dari Agustus 2015 sampai 31 Desember 2018 sebesar Rp 333 triliun dengan outstanding Rp 126 triliun dan NPL satu persen.
Penyaluran KUR masih didominasi KUR Mikro sebesar 65,6 persen diikuti dengan skema KUR Kecil 34,1 persen dan KUR TKI 0,3 persen.
Iskandar mengatakan, penyaluran KUR untuk sektor produksi terus berjalan. Target porsi penyaluran KUR sektor produksi tahun 2018 sebesar 50 persen.
Hingga 31 Desember 2018 tercatat porsi penyaluran KUR sektor produksi yakni pertanian, perikanan, industri, konstruksi, dan jasa-jasa sebesar 46,8 persen.
"Realisasi untuk penyaluran KUR sektor produksi naik dari realisasi 2017, di mana 2017 tercatat sebesar 42,3 persen," kata Iskandar.
Â
Reporter: Anggun P.Situmorang
Sumber: Merdeka.com
Â
Penyaluran KUR Didominasi di Jawa
Menurut wilayah, penyaluran KUR didominasi di Jawa, dengan porsi penyaluran sebesar 55 persen.
Kemudian diikuti dengan Sumatera 19,4 persen dan Sulawesi 11,1 persen. Kinerja penyaluran KUR per provinsi tersebut sesuai dengan sebaran UMKM di Indonesia.
Sementara dari sisi penyalur sampai dengan 31 Desember 2018, penyaluran KUR tertinggi dicapai oleh BRI sebesar Rp 80,18 triliun. Bank Mandiri Rp 17,58 triliun dan BNI Rp 15,99 triliun.
"Dengan capaian ini, usulan total plafon KUR tahun 2019 sebesar Rp 140 triliun dengan suku bunga tetap sebesar tujuh persen efektif per tahun," ujar dia.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Â
Advertisement