Liputan6.com, New York - Harga emas menguat pada awal pekan ini didorong bursa saham global dan dolar Amerika Serikat (AS) yang tertekan. Akan tetapi, harga emas di posisi USD 1.300 per ounce belum dapat diraih.
"Jelas perhatian ekonomi global pada awal pekan ini tertuju pada China. Untuk pertama kali secara bulanan ekspor China turun dalam dua tahun ini. Ketidakpastian data ekonomi di Eropa dan kekhawatiran Brexit juga menambah sentimen di pasar," ujar Analis Zaner Precious Metals dalam laporannya, seperti dikutip dari laman Marketwatch, Selasa (15/1/2019).
Harga emas untuk pengiriman Februari naik USD 1,8 atau 0,1 persen ke posisi USD 1.291,30 per ounce. Pada Jumat pekan lalu, harga emas menguat 0,3 persen secara mingguan.
Advertisement
Baca Juga
Pada perdagangan harian, harga emas sentuh level tertinggi USD 1.296,60. Namun, gagal raih posisi psikologis USD 1.300. Posisi level tersebut yang dapat mendorong momentum kenaikan harga emas.
Sementara itu, harga perak untuk pengiriman Maret bertambah tiga sen atau 0,2 persen ke posisi USD 15.686 per ounce. Selama sepekan, harga perak merosot 0,8 persen.
Indeks dolar AS turun tipis 0,1 persen ke posisi 95,55. Pada pekan lalu, indeks dolar AS merosot 0,6 persen. Pelemahan dolar AS dapat menarik minat untuk aset berdenominasi dolar AS seperti emas bagi pemegang mata uang lainnya.
Bursa Saham Global Dorong Kenaikan Harga Emas
Bursa saham global yang tertekan pada awal pekan juga menjadi pendorong kenaikan harga emas. Melemahnya data ekonomi China dengan ekspor dan impor pada Desember secara tak terduga merosot bebani pasar keuangan dan komoditas.
Melambatnya ekonomi China menghambat pertumbuhan global. Apalagi ditambah perang dagang antara AS-China.
Melihat kondisi itu ada harapan harga emas dapat bergerak lebih tinggi. Hal itu mengingat emas sebagai aset safe haven di tengah prediksi gejolak pada 2019.
"Perdagangan emas terus menarik seiring meningkatnya selesar investor. Memang keprihatian meningkatnya ketegangan geopolitik dapat menjadi sentimen baru. Kami melihat harga emas capai di atas USD 1.300 akan segera terjadi,” ujar Ekonom Spartan Capital Securities, Peter Cardillo.
Sementara itu, raksasa tambang emas Newmont Mining Corp sepakat membeli Goldcorp Inc, salah satu perusahaan emas terbesar di dunia senilai USD 10 miliar.
"Dengan pembelian Newmont Mining (Goldcorp) menambahkan elemen tambahan minat investasi di emas,” Analis Zaner Precious Metals.
Adapun harga logam mulia lainnya antara lain harga perak turun 1 persen ke posisi USD 2.635 per pound. Harga platinum untuk pengiriman April susut 1,9 persen ke posisi USD 802,50 per ounce. Harga palladium untuk pengiriman Maret bertambah 0,3 persen ke posisi USD 1.282 per ounce.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement