Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani disebut menjadi nominasi Presiden Bank Dunia selanjutnya. Tentunya, Sri Mulyani harus bersiap menghadapi pesaing kelas berat di dunia keuangan.
Dilaporkan Financial Times, nama Sri Mulyani disebut oleh sumber yang terlibat dalam pemilihan Bank Dunia. Bila Sri Mulyani benar mendapat pencalonan itu, maka ia harus bersaiang dengan Menteri Keuangan Amerika Serikat.
Advertisement
Baca Juga
Berikut nama-nama yang diprediksi menjadi calon presiden Bank Dunia, serta berpotensi menjadi pesaing Sri Mulyani:
1. David Malpass, Pejabat Kementerian Keuangan AS
2. Nikki Haley, Mantan Duta Besar AS untuk PBB
3. Mark Green: Kepala Badan Pembangunan Internasional AS
4. Ngozi Okonjo-Iweala: Mantan Menteri keuangan Nigeria
5. Donald Kaberuka: Mantan Presiden Bank Pembangunan Afrika
Nama Ivanka Trump sempat beredar sebagai kandidat pemimpin Bank Dunia. Namun, Gedung Putih menjelaskan bahwa putri sulung Presiden Donald Trump hanya sebatas membantu proses pemilihan.
Sri Mulyani sama sekali bukan orang asing di arena keuangan dunia. Ia pernah menjabat sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia dan memiliki relasi akrab dengan bos IMF Christine Lagarde.
Amerika Serikat adalah pemain kunci dari pemilihan pemimpin Bank Dunia. Nominasi pemilihan akan dibuka pada 7 Februari hingga 14 Maret mendatang.
Presiden Bank Dunia Mundur, Ini Reaksi Sri Mulyani
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menghormati keputusan pengunduran diri Presiden Bank Dunia, Jim Yong Kim. Hal ini memang sesuatu yang telah dibayangkan Kim untuk membantu lebih banyak negara berkembang melalui pembangunan infrastruktur.
"Mengenai pengunduran diri Presiden Kim beliau menyampaikan bahwa beliau akan join untuk satu perusahaan atau sektor swasta di bidang infrastruktur karena ini sesuai dengan apa yang beliau bayangkan, akan lebih banyak berguna bagi negara-negara berkembang di dunia. Saya rasa keputusan Presiden Kim dihormati saja," ujar dia di Ritz Carlton, Jakarta, Selasa (8/1/2019).Â
Sri Mulyani berharap adanya kabar pengunduran diri ini, tidak membuat kinerja Bank Dunia terganggu. Namun, tetap dapat menjalankan visi misinya untuk meningkatkan pemerataan dan kesejahteraan di dunia.
"Indonesia salah satu anggota Bank Dunia tentu mengharapkan lembaga ini dapat dijaga dari sisi visi misi untuk menjaga fungsinya dan terus meningkatkan pemerataan dan kesejahteraan," jelasnya.
"Karena dua misi yang disampaikan Bank Dunia sangat relevan bagi banyak negara di dunia yaitu bagaimana mengurangi kemiskinan hingga hilang dan juga bagaimana menciptakan pemerataan dan kesejahteraan secara lebih baik," tandasnya.
Advertisement