Sukses

Angka Kemiskinan Kembali Turun, Ini Kata Menko Darmin

Penurunan angka kemiskinan ini tidak lepas dari campur tangan pemerintah.

Liputan6.com, Jakarta Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan di Indonesia pada September 2018 mencapai 25,26 juta orang atau sebesar 9,66 persen. Angka ini menurun 0,28 juta orang dibandingkan Maret 2018.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengatakan, menurunnya angka kemiskinan ini tidak lepas dari campur tangan pemerintah. Di mana, pemerintah telah mengalokasikan anggaran sepanjang 2018 mulai dari dana bantuan sosial hingga dana desa.

"Itu hasil hitungan. Hasil hitungan bukan kita yang hitung. Dengan pengeluaran pemerintah bantuan sosial apapun itu kombinasinya bagus hasilnya. sehingga tingkat kemiskinannya turun. Bayangkan kalau naik?," kata dia di Jakarta, Selasa (15/1/2019).

Dia mengaku optimis tingkat kemiskinan ke depan dapat kembali ditekan. Sebab, pemerintah tidak akan mengubah berbagai kebijakan yang sudah dijalankan. Termasuk juga konektifitas terhadap pembangunan infrastruktur yang tengah berjalan.

"(Penurunan akan berlanjut?) Kenapa tidak, emangnya kita mendadak mengubah kebijakan kita secara drastis kan enggak. Mungkin malah ke depan kalau infrastruktur itu sebenarnya apalagi kalau lihat infrastruktur strategis saja yang ada itu yang selesai sampai akhir tahun 2019 itu mungkin ya 50-60 persen masih jalan dia tidak berarti belum dimulai yang lain. sudah mulai tapi infrastruktur itu kan proyeknya 3 tahun 4 tahun," jelas dia.

"Intinya tingkat kemiskinan sudah turun seberapa besar. Sudah bisa jawab lah mana yang disebakan oleh infrastruktur dan bansos," dia menambahkan.

 

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

Sebelumnya Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase penduduk miskin pada September 2018 sebesar 9,66 persen menurun 0,16 persen poin dibandingkan Maret 2018.

Kepala BPS Suhariyanto menyampaikan persentase penduduk miskin pada periode Maret hingga September 2018 di daerah perkotaan mengalami penurunan sebesar 13,1 ribu orang. Sedangkan penduduk miskin di pedesaan tercatat turun sebesar 261,1 ribu orang.

"Persentase kemiskinan di perkotaan turun dari 7,02 persen menjadi 6,89 persen. Sementara di pedesaan turun dari 13,20 persen menjadi 13,10 persen," katanya.

Sementara itu, apabila melihat persentase dari jumlah penduduk miskin berdasarkan kepulauan pada September 2018, terlihat bahwa penduduk miskin terbesar berada di wilayah Pulau Maluku dan Papua yaitu sebesar 20,94 persen. Sedangkan persentase penduduk terendah berada di Pulau Kalimantan, yaitu 5,98 persen.

"Dari sisi jumlah, sebagian besar penduduk miskin masih berada di Pulau Jawa sebanyak 13,19 juta orang sedanhkan jumlah pennduduk miskim terendah berada di Pulau Kalimantan 0,97 juta orang," dia menandaskan.

Video Terkini