Liputan6.com, Jakarta PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) berencana membuka rute penyeberangan internasional. Setidaknya ada dua negara yang menjadi sasaran ekspansi perusahaan, yaitu Timor Leste dan Malaysia.
Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi mengatakan kedua negara ini dianggap memiliki potensi penumpang dan memiliki jarak yang cukup dekat dengan Indonesia.
Advertisement
Baca Juga
"Mudah-mudahan tahun ini bisa buka jalur internasional fery dari Maritaing-Dili, Timor Leste dan Dumai-Malaka," kata dia di kantornya, Rabu (16/1/2019).
Upaya ASDP membuka jalur internasional ini, juga sebagai bentuk dukungan perusahaan dalam meningkatkan jumlah wisatawan asing untuk bisa berkunjung ke Indonesia.
Untuk menjalankan rute internasional tersebut ASDP saat ini tengah berkoordinasi dengan Kementerian Pariwisata, Bea Cukai, Imigrasi, Kementerian Perhubungan dan juga Kementerian BUMN sebagai pemegang saham.
"Kenapa dua daerah ini kita kaji karena dua wilayah ini ada hubungan tradisional dengan Indonesia. Selain itu pergerakan jalur darat diantara dua daerah itu juga besar, jadi kita akan ambil market itu," ucap Ira.
Memang, tahun ini ASDP juga meningkatkan perannya di sektor pariwisata. Untuk dalam negeri, saat ini ASDP juga tengah mengembangkan destinasi wisata di Labuan Bajo, NTT. Bahkan di sana, ASDP juga membangun terminal penumpang VIP berikut dengan fasilitas lengkapnya.
ASDP Indonesia Ferry Bidik Angkut 8,6 Juta Penumpang di 2019
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) membidik dapat melayani 8,6 juta penumpang, 6,84 juta kendaraan dan 1,14 juta ton barang pada tahun ini.
Ini setelah perusahaan melayani 7,1 juta penumpang, 6,46 juta kendaraan, dan 882 ribu ton barang selama tahun 2018. Layanan ini dengan menggunakan 151 unit kapal di 35 pelabuhan yang tersebar di seluruh Indonesia.
Baca Juga
Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi mengatakan, pihaknya mengapresiasi kepada seluruh jajaran karyawan yang berada di kantor pusat maupun cabang dalam mendukung kinerja layanan angkutan penyeberangan, khususnya yang berada di 29 cabang dan 35 pelabuhan yang dikelola ASDP.
“Pencapaian angka produksi penyeberangan selama tahun 2018 menunjukkan performansi yang positif. Dengan melihat tren kenaikan penumpang dan kendaraan, dapat diartikan bahwa layanan kapal ferry masih menjadi alternative transportasi penumpang dan logistik yang diminati oleh pengguna jasa,” ujar dia di kantornya, Rabu (16/1/2019).
Di awal tahun 2019, ASDP akan melakukan percepatan dalam mencapai visi perusahaan untuk menjadi terdepan dalam jasa pelabuhan dan angkutan penyeberangan di Tanah Air.
“ASDP tidak hanya mendorong konektivitas antarpulau, tetapi juga memperkuat sektor logistik, serta mampu mendorong pengembangan pariwisata dan perekonomian masyarakat setempat,” ujarnya.
Salah satu yang akan menjadi fokus percepatan ialah pengembangan Terminal Eksekutif Merak dan Bakauheni untuk beroperasi secara penuh, termasuk tenant retail, sehingga dapat menjadi fasilitas dan destinasi yang menjadi pilihan pengguna jasa penyeberangan.
“Pada angkutan Natal dan Tahun Baru lalu, ASDP telah sukses melakukan ujicoba operasional. Kami berharap, pengguna jasa baik yang menyeberang ataupun non menyeberang dapat menikmati pengalaman yang berbeda saat berada di terminal, maupun kapal eksekutif yang berkonsep modern tersebut,” kata dia.
Advertisement