Sukses

Saat Debat Capres 2019 Butuh Pasokan Listrik 30 Ribu Watt

PLN sudah menambah perangkat kehandalan pasokan listrik berupa Powerbank, dan UPS Mobile.

Liputan6.com, Jakarta - Sebelum Pemilihan Umum (Pemilu) digelar, Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyelenggarakan debat Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres).

Untuk menjaga kelancaran ajang tersebut, tentu membutuhkan pasokan listrik yang handal.

General Manager PLN Disjaya, Ikhsan Asaad mengatakan,  PLN Unit Distribusi Jakarta Raya memperkirakan, rata-rata kebutuhan listrik di tempat penyelenggaraan ‎debat capres dan cawapres mencapai 30 ribu Watt (W) untuk satu kali ajang debat.

"Debat ini pertama di Bidakara membutuhkan listrik 30 ribu Watt, kata Ikhsan, di Jakarta, Rabu (16/1/2019).

Ikhsan menuturkan,‎ PLN sudah menambah perangkat kehandalan pasokan listrik berupa Powerbank, dan UPS Mobile, sehingga jika terjadi gangguan pasokan dari jaringan pemulihan pasokan listrik‎ dapat dipercepat. 

"Kita punya peralatan UPS sudah dipakai saat Asian Games dan Para Games, di Bidakara jangan khawtir kita pasang UPS jadi tidak kedip sekalipun," tutur dia.

Menurut Ikhsan, kapasitas cadangan listrik dari UPS ditingkatkan dua kali lipat dari kebutuhan. Hal ini untuk menjamin tidak ada kendala pasokan listrik saat debat berlangsun.

Adapun lokasi debat Capres dan Cawapres adalah‎ Hotel Bidakaran untuk tahap pertama, kedua di Hotel Fairmount, Ketiga di Hotel Sultan, dan debat ke empat di Balai Sudirman.

"Debat di Bidakara sekarang kita sudah pasok 30 kva akan saya pasok 30 kVA lagi.‎ Kedua antara Fairmont dan Sultan itu sudah handal pasokan listriknya kita akan pasok pakai UPS," ujar dia.

 

2 dari 2 halaman

PLN Pastikan Pasokan Listrik Handal Saat Kampanye dan Pemilu

Sebelumnya, PT PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya menjamin kehandalan pasokan listrik saat kampanye dan Pemilihan Umum (Pemilu) 2019.‎ Saat ini kondisi kelistrikan Jakarta memiliki cadangan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan.

General Manager PLN Disjaya Ikhsan Asaad mengatakan, perkiraan beban puncak pada April 2019 yaitu saat berlangsungnya pemilu mencapai 4.921,82 Mega Watt (MW), sementara daya mampu pasokan listrik sistem Jawa Bali yang membawahi Jakarta mencapai 32 ribu MW.

"Pasokan listrik cukup untuk mengatisipasi beban pada saat Pemilu Serentak berlangsung," kata Ikhsan, di Jakarta, Rabu 16 Januari 2018.

Ikhsan melanjutkan, dari sisi sistem kelistrikan J‎akarta terdapat delapan subsistem, sehingga jika terjadi gangguan dari salah satu jaringan makan akan dipasok dari jaringan lain.

Menurut Iksan, PLNtelah mengidentifikasi kehandalan pasokan listrik di lokasi penting terkait Pemilu, seperti Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat, gedung Bawaslu, Mahkamah Kontitusi, Kantor KPU DKI Jakarta, Kantor KPU KotaKabupaten di DKI, kantor DDN, Balaikota Pemprov DKI, Kantor Walikota, Kantor DPP Parpol Peserta Pemilu, Posko Pemenangan Paslon, dan Kediaman Capres Cawapres.

Selain lokasi tersebut, pantauan juga dilakukan ke beberapa tempat penting seperti Komplek Istana Negara, Sekretariat Negara, Bina Graha, Komplek DPR MPR RI, Mabes TNI Polri, Polda Metro jaya, Kodam Jaya, Kantor Media Massa, serta Rumah Sakit. Kehandalan pasokan juga disiapkan ke lokasi tempat Debat Capres Cawapres berlangsung, seperti Hotel Bidakara, Hotel Fairmont, Hotel Sultan, dan Hotel Borobudur.

"Pantauan utama PLN untuk pasokan listrik saat menjelang Pemilu ada di 28 lokasi, serta kecamatan dan kelurahan 391 lokasi," ujarnya.

Ikhsan menegaskan, jaminan kehandalan pasokan listrik tidak hanya pada lokasi yang menjadi konsentrasi pemilu, tetapi juga di seluruh lokasi di Jakarta sebab kondisi pasokan listrik Jakarta dan sekitarnya.

"Bukan kami fokus di sini Jakarta tidal handal. Tenang Jakarta tetap handal," tandasnya.

 

 Saksikan video pilihan di bawah ini:

Â