Sukses

Menko Luhut: Kita Tidak Boleh Intervensi Pasar soal Tiket Pesawat

Sebagai regulator, pemerintah hanya dapat menentukan tarif batas atas dan tarif batas bawah tiket pesawat.

Liputan6.com, Jakarta Awal tahun ini masyarakat sempat dihebohkan dengan lonjakan tarif tiket pesawat. Tidak sedikit pengguna pesawat yang mengeluhkan kondisi tersebut hingga dituangkan ke media sosial.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan tidak ada masalah mengenai kenaikan tarif pesawat tersebut.

"Enggak ada masalah, kan bisa saja adjusment itu kan bisa. Cari equilibrium (penyesuaian) itu kan butuh waktu," kata Menko Luhut di kantornya, Senin (21/1/2019).

Selain itu, dia juga menegaskan pemerintah tidak berhak melakukan intervensi pasar. Sebagai regulator, pemerintah hanya dapat menentukan tarif batas atas dan tarif batas bawah tiket pesawat.

"Kan enggak boleh kita juga intervensi market ya. Jadi biarlah market mechanism. Tapi pemerintah kan punya harga atas juga, jadi ya saya pikir Menteri Perhubungan sudah atur dengan bagus kok," ujar dia.

 

Reporter: Yayu Agustini Rahayu

Sumber: Merdeka.com

2 dari 2 halaman

Menhub Bantah Ada Persekongkolan Kenaikan Harga Tiket Pesawat

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi membantah terjadi persekongkolan antar maskapai untuk menaikkan harga tiket pesawat terbang.
 
Ia menegaskan, tidak ada kesepakatan antar satu maskapai dengan maskapai untuk membuat harga tiket menjadi mahal.
 
"Kalau menurut saya tidak (kartel)," ujar dia di Kantor Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Jakarta, Senin (21/1/2019).
 
 
Namun demikian, Budi mempersilakan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) untuk menyelidiki hal ini lebih lanjut, jika memang ditemukan indikasi penyimpangan.
 
"Saya pikir silakan KPPU masuk, KPPU berwenang untuk itu. Jadi, silakan lihat," tuturnya.
 
Sementara dari sisi regulasi, jika memang ada regulasi dari Kemenhub yang membuat harga tiket pesawat menjadi mahal, maka Budi siap merevisi regulasi tersebut. Namun, dirinya juga meminta masukan dari maskapai terkait hal ini.
 
‎"Mungkin saja (revisi regulasi), kita juga siap melakukan deregulasi apabila regulasi kita membuat mereka sulit. Nanti kita lihat apa yang menjadi masukan," ujar dia.