Liputan6.com, Jakarta - PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta tengah mengusulkan untuk memperpanjang rute MRT Jakarta Fase II yang menghubungkan Bundaran Hotel Indonesia (HI)-Jakarta Kota menjadi Bundaran HI sampai Stadion BMW di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Direktur Utama PT MRT Jakarta, William Sabandar mengatakan, Stadion BMW yang mulanya direncanakan untuk menjadi depo kereta MRT kini mulai diajukan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebagai sebuah stasiun.
Sebab, sambungnya, stadion tersebut bakal dijadikan kandang klub sepakbola Persija Jakarta. "Itu diputuskan buat jadi Stadion Persija. Pemerintah minta di situ ada stasiun, bukan depo," terang dia di Jakarta, Selasa (22/1/2019).
Advertisement
Baca Juga
Sejauh ini, ia melanjutkan, pihaknya masih melakukan studi menentukan kelaikan tanah di sekitar Stadion BMW untuk dijadikan sebuah stasiun.
"Yang penting dilakukan studi yang komprehensif agar kita dapat lokasi stasiun yang baik. Pada tentu ada lahannya, siap dimanfaatkan, dan secara ekonomi juga mendukung," urainya.
Dia pun menargetkan, keberadaan jalur MRT Jakarta Fase II ini bakal ditopang dengan adanya 15 rangkaian kereta yang siap digunakan. "Fase I (Lebak Bulus-Bundaran HI) ada 16, tambah 15 di Fase II total jadi 31 train set," tambah dia.
Terkait kapasitas depo sebagai tempat penampungan kereta, ia menuturkan, dibutuhkan lahan sekitar 9 hektare (ha) untuk satu depo. Proyek MRT Fase II akan terus berjalan sembari mencari lahan yang pas untuk dijadikan depo.
"Kita butuh depo untuk semua, tidak harus menunggu depo diputuskan. Sekarang jalan aja pengerjaan Fase II. Target operasi 2024 sambil itu berjalan mudah-mudahan bisa ketemu depo dalam waktu dekat," tutur dia.
Â
MRT Jakarta Libatkan Kodam Jaya
Sebelumnya, PT Mass Rapid Transit Jakarta atau PT MRT Jakarta melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan Kodam Jaya/Jayakarta. Langkah ini dilakukan untuk memastikan keamanan berlangsungnya proyek.
Pangdam Jaya/Jayakarta Joni Supriyanto menyampaikan rasa terimakasih kepada Direktur MRT Jakarta beserta jajarannya yang telah berkoordinasi dengan pihaknya.
Kodam Jaya/Jayakarta punya kewajiban untuk mendukung tersedianya transportasi massal bagi warga di Ibukota.
"Percepatan pembangunan infrastruktur transportasi massal, itu komitmen kita sebagai bagian program TNI Angkatan Darat," sebutnya di Jakarta, Selasa 22 Januari 2019.
Selain itu, sambungnya, Kodam Jaya/Jayakarta juga akan bantu mensosialisasikan keberadaan MRT Jakarta kepada masyarakat luas. Adapun saat ini MRT Jakarta Tahap I rute Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia tengah menjalankan fase trial run sejak 24 Desember 2018.
"Saya ingin melibatkan personil Kodam atau masyarakatnya untuk mencoba MRT Jakarta ini, sekaligus sosialisasi pada masyarakat bahwa kita sudah punya MRT," ungkap dia.
Direktur PT MRT Jakarta William Sabandar menyatakan, MRT Jakarta Tahap I yang rencananya akan diujicoba untuk angkut penumpang pada Februari 2019 mendatang merupakan rangkaian kereta otomatis pertama di Indonesia.
"MRT Jakarta adalah MRT pertama di Indonesia. Terlambat memang dibanding negara lain, tapi perlu disukseskan," ujar dia.
"Fase I Lebak Bulus-Bundaran HI sudah hampir selesai dan rencana dioperasikan Maret 2019," tambahnya.
Oleh karenanya, ia meneruskan, pihaknya telah meminta bantuan kepada Kodam Jaya/Jayakarta untuk mengamankan situasi sekitar dan melakukan sosialisasi terhadap masyarakat.
"Setelah Fase I juga nanti akan ada pengerjaan Fase II Bundaran HI-Jakarta Kota. Itu butuh bantuan pengamanan agar pembangunan bisa berjalan dengan baik," tandas dia.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Â
Advertisement