Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan RI Susi Pudjiastuti masuk dalam daftar 10 besar pemikir berpengaruh untuk kategori pertahanan dan keamanan menurut majalah Foreign Policy untuk edisi spesial Global Thinkers.
Menanggapi hal itu, Susi mengaku bangga. Meski dengan pendidikan yang tak sementereng orang-orang berpengaruh lainnya, ide dan gagasan Susi Pudjiastuti diakui di dunia.
"Senang saja. Berarti aku dianggap pintar, dong. Pemikirannya dianggap bagus, dong. Begitu saja," kata Susi di Istana Kepresidenan, Rabu (23/1/2019).
Advertisement
Baca Juga
Dalam edisi kesepuluh ini, Global Thinkers membagi 100 orang berpengaruh dunia dalam 10 kategori. Dalam masing-masing kategori berisinya 10 pemikir. Menteri Susi masuk dalam kategori pertahanan dan keamanan.
"Penenggelaman untuk security too. Ya mungkin itu saja maksudnya. Ya gembira, bangga. Gini-gini saya pemikirannya diakui, gitu kan," tambah Susi.
Dikutip dari kajian Global Thinkers, Rabu, 23 Januari 2019, Susi Pudjiastuti berkomitmen penuh untuk meregenerasi stok ikan di Indonesia.
Cara-cara yang dilakukan oleh Susi cukup kontroversial karena menggunakan taktik menakut-nakuti. Salah satunya dengan meledakkan kapal pencuri ikan.
Kebijakan yang dijalankan oleh Susi ini cukup efektif mengurangi pencurian ikan dan berdampak pada berlimpahnya stok ikan di Indonesia. Namun, kebijakan yang diambil Susi ini juga sempat meningkatkan ketegangan diplomatik dengan China.
Dalam kategori pertahanan dan keamanan, Susi Pudjiastuti sejajar dengan beberapa menteri dari negara lain, seperti Menteri Pertahanan Jerman Ursula von der Leyen, Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina, dan juga Komandan Pasukan Quds Iran Qassem Suleimani.
Sedangkan nama-nama besar lain yang masuk daftar di kategori lain antara lain Kanselir Jerman Angela Merkel, Direktur IMF Christine Lagarde, pendiri Amazon Jeff Bezos dan pendiri Alibaba Jack Ma.
Dubes Inggris Puji Prestasi Menteri Susi
Sebelumnya, Duta Besar Inggris Moazzam Malik memberikan pujian atas peran Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti.
Ini berkat sertifikasi standar emas yang diraih perusahaan perikanan nasional dari Inggris. PT Citra Raja Ampat Canning (Crac) mendapat sertifikasi dari Marine Stewardship Council (Dewan Penjaga Kelautan, MSC) asal London, Inggris. Peluang ekspor perseroan pun disebut akan semakin kuat di Eropa.
"Selamat Ibu Susi Pudjiastuti - kepemimpinan Anda meraih hasil nyata dalam sustainability (keberlanjutan), lingkungan, dan komunitas perikanan Indonesia," ujar Moazzam dalam kicauannya lewat akun media sosial Twitter pada Rabu, 16 Januari 2019, seperti dikutip Kamis, 17 Januari 2019.
Usaha-usaha Susi Pudjiastuti dalam menjaga kelautan juga semakin terdengar di dunia internasional. Mulai dari pengeboman hingga praktik perikanan berkelanjutan.
"Menteri Perikanan Susi Pudjiastuti telah memimpin di dunia dalam hal melawan perikanan ilegal di negaranya yang telah menjadi masalah besar di sama," ujar Martin Purves, direktur pelaksana International Pole and Line Foundation.
Menurut The Guardian, PT Crac menjadi pertama di Indonesia dan kedua di Asia Tenggara yang meraih sertifikasi tersebut. PT Crac merupakan perusahaan asal Sorong.
"Usaha-usaha yang dibuat oleh (otoritas) perikanan untuk meraih sertifikasi MSC akan menjaga keberlangsungan hidup, suplai makanan laut, dan samudera yang sehat bagi generasi masa depan," ujar Patrick Caleo, Direktur Asia-Pasifik MSC.
CEO PT Crac Ali Wibisono menyambut positif sertifikasi ini dan berharap ini akan membuat perikanan Indonesia semakin dikenali dalam perpetaan industri perikanan dunia.
"Ini adalah pijakan penting bagi negara ini," ujar dia.
"Perikanan kami juga memiliki kepentingan besar bagi rakyat Indonesia dengan menyediakan kerja, makanan, dan mendukung sumber pencaharian," kata dia.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement