Liputan6.com, Jakarta - Ungkapan "Besok Tjahaja Pulang" menjadi populer di Instagram menjelang bebasnya Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau yang akrab disapa Ahok.
Sebelumnya, ia dijebloskan ke penjara pada 2017 setelah dilaporkan atas kasus penodaan agama oleh pihak Advokat Cinta Tanah Air (ACTA).
Menyambut kebebasan BTP, berikut Liputan6.com merangkum karier Ahok dari tanah kelahirannya, lalu menuju Senayan, menggebrak ibu kota, masuk penjara, hingga menjadi ikon politik terkenal di Indonesia.
Advertisement
Baca Juga
Awal 1990: Ahok yang lulus sebagai sarjana geologi membangun CV Panda yang bergerak sebagai kontraktor di bawah PT Timah.
1992: Ahok mendirikan PT Nurindra Ekapersada, sebuah perusahaan pengolahan pasir kuarsa. Ia juga mendirikan pabrik pengolahan di Dusun Burung Mandi, Desa Mengkubang, Kecamatan Manggar, Belitung Timur.
Pabrik pengolahan pasir kuarsa tersebut adalah yang pertama dibangun di Pulau Belitung, dan memanfaatkan teknologi Amerika dan Jerman.Â
1999-2001: Ahok mulai investasi di bidang properti di kabupaten Belitung Timur.
2003: Ahok terjun ke politik lewat Partai Perhimpunan Indonesia Baru. Keinginannya saat itu adalah menjadi camat, namun malah menjadi anggota DPRD.
2005: Ahok terpilih menjadi Bupati Belitung Timur bersama Khairul Effendy sebagai wakilnya. Namun, ia mundur untuk ikut pemilihan gubernur Bangka Belitung (Babel).
2007: Ahok mencoba untuk menjadi gubernur Babel. Langkahnya maju menjadi gubernur diperkuat oleh dukungan langsung dari Gus Dur. Namun, sayang dirinya gagal.
Â
Selanjutnya
2009: Ahok menjadi pilihan warga Babel sebagai perwakilan mereka di Senayan. Ia duduk di Komisi II yang mengurus isu dalam negeri dan pemilu.
2012: Sekali lagi, Ahok tidak menyelesaikan jabatannya. Ia maju bersama wali kota Solo yaitu Joko Widodo (Jokowi) untuk menghadapi Fauzi Bowo dalam pilgub DKI.
Jokowi pun maju menjadi Presiden Indonesia pada 2014. Ahok pun dilantik menjadi Gubernur DKI Jakarta untuk menggantikan Jokowi dengan sisa masa jabatan 2012-2017.
Dalam masa jabatannya, Ahok terkenal keras dalam administrasi dan pengawasan anggaran. Ia bahkan sering cekcok dengan anggota DPRD seperti H. Lulung dari PPP dan M. Taufik dari Gerindra.
2014: Ahok menjadi gubernur DKI Jakarta. Ia tetap dikenal keras dalam mengawasi penggunaan anggaran. Keberanian politik Ahok tercermin dari keberaniannya dalam menata daerah kumuh dan memindahkan penduduknya ke rusunawa.
2016: Ahok tersandung kasus penistaan agama saat berkampanye di Kepulauan Seribu. Demo berjilid-jilid berlangsung karena menuntut Ahok dipenjarakan. Para pendemo ini umumnya dikenal sebagai Alumni 212. Ahok divonis 2 tahun.
2019: Hari ini Ahok bebas. Ia berkata ingin dipanggil sebagai BTP dan kabarnya sudah mendapat kontrak untuk memandu acara talkshow serta berniat berbisnis di sektor perminyakan.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Â
Advertisement