Sukses

Digelar Juni, Ini Fakta Menarik Rekrutmen CPNS 2019

Liputan6.com telah merangkum beberapa fakta menarik seputar perekrutan CPNS 2019. Berikut uraiannya

Liputan6.com, Jakarta - Setelah dinyatakan sukses menggelar rekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil Tahun 2018 (CPNS 2018), pemerintah berencana bakal kembali membuka seleksi CPNS di 2019.

Hal itu disampaikan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Syafruddin pasca menggelar rapat dengan Komisi II DPR RI terkait evaluasi Hasil Tes CPNS 2018, Selasa (22/1/2019).

Sejauh ini, dia menilai pelaksanaan rekrutmen CPNS 2018 berjalan dengan sukses. "Tidak ada gonjang-ganjing, mulus kok. Sudah selesai, tidak ada apa-apa," jelas dia.

"Paling mulus sepanjang sejarah pelaksanaan tes CPNS ya tahun 2018 itu. Dan itu yang terbanyak sepanjang sejarah, 238 ribu (formasi)," dia menambahkan.

Lantas, berapa formasi CPNS 2019 yang dibuka nantinya? Instansi mana saja? Seperti apakah sistemnya? Apa akan berbeda atau tetap sama dengan CPNS 2018?

Untuk mengetahui informasi lebih lengkapnya, Liputan6.com telah merangkum beberapa fakta menarik seputar perekrutan CPNS 2019. Berikut uraiannya:

2 dari 5 halaman

1. CPNS 2019 Bakal Digelar Juni 2019

Semula menurut Menteri PANRB, Syafruddin, seleksi CPNS 2019 bakal digelar Maret nanti. "Tahun 2019 ini Maret nanti ada lagi penerimaan CPNS," sebut dia.

Namun,Syafruddin meluruskan bahwa tes CPNS akan diadakan pada bulan Juni. "Tahun 2019 kita juga akan kembali melaksanakan rekrutmen tapi itu nanti bulan enam," tutur dia pada Kamis (24/1/2019).

Lebih lanjut, ia mengatakan sektor pendidikan dan kesehatan akan menjadi prioritas. "Fokusnya tetap pada tenaga pendidikan dan kesehatan, lebih fokus ke sana," ujarnya. 

3 dari 5 halaman

2. Buka 100 Ribu Formasi CPNS

Seperti diketahui, pada 2018 pemerintah membuka formasi CPNS sebanyak 238.015 kursi. Jumlah tersebut diperuntukkan bagi 76 Kementerian/Lembaga dan 525 Pemerintah Daerah.

Namun di CPNS 2019 nanti, jumlah formasi akan lebih sedikit dibanding 2018, yakni hanya sekitar 100 ribu formasi.

"(Jumlah formasi CPNS 2019?) Seperti 2018, tapi jumlahnya tidak sebanyak 2018. Kalau 2018 itu kan 238 ribu kursi, kalau 2019 sekitar 100 ribu kursi," ungkap Menteri PANRB Syafruddin di Jakarta, Selasa (22/1/2019).

Sebanyak 100 ribu formasi ini tergolong masih banyak, sebab Syafruddin mengatakan, formasi CPNS 2018 merupakan tahap perekrutan abdi negara dalam jumlah terbesar.

"Itu yang terbanyak sepanjang sejarah, 238 ribu (formasi)," sambung dia.

Sementara itu, Kepala Biro Hukum, Komunikasi, dan Informasi Publik Kementerian PANRB Mudzakir menyatakan, pembukaan CPNS 2019 pada Maret nanti masih merupakan rumusan awal. "Semua masih dimatangkan," ungkapnya kepada Liputan6.com.

Begitu juga dengan target 100 ribu formasi, yang menurutnya belum final dan masih terus dikaji. "Itu termasuk yang masih dibahas," ujar dia.

4 dari 5 halaman

3. CPNS 2019 Hanya untuk Daerah yang Menunda Rekrutmen CPNS 2018

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) menyatakan tidak ada formasi baru dalam penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil Tahun 2019 (CPNS 2019).

Kepala Biro Hukum, Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian PANRB, Mudzakir mengatakan, sebenarnya penerimaan CNPS 2019 digelar karena ada daerah yang menunda rekrutmen CPNS 2018. Oleh sebab itu, daerah tersebut baru menerima CPNS pada 2019.

"Itu bukan rekrutmen baru ya, tapi untuk daerah yang tertunda," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Kamis (24/1/2019).

Menurut rencana, pemerintah akan melakukan rekrutmen CPNS untuk mengisi formasi Papua dan Papua Barat, serta daerah yang terdampak bencana, yaitu di Palu, Sigi, Donggala, dan Parigi Moutong. Terdapat 48 pemda yang mengalami penundaan seleksi CPNS 2018.

5 dari 5 halaman

4. Tetap Pakai SSCN

Untuk tahap seleksi CPNS 2019, menurut Kepala Biro Hukum, Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian PANRB, Mudzakir, masih menggunakan Sistem Seleksi CPNS nasional (SSCN). Hingga saat ini, persiapan untuk seleksi tersebut masih terus dilakukan.

"Tetap pakai (SSCN). Semua masih dimatangkan," tandas dia.

Video Terkini