Liputan6.com, Jakarta - Bagi setiap miliarder dengan harta berlimpah, membeli emas dan barang mewah lain adalah hal biasa. Itu berbeda dengan miliarder Sam Zell yang mengumumkan, bahwa dirinya baru saja membeli emas pertama sepanjang hidupnya.
"Pertama kali dalam hidup saya, saya membeli emas karena ini adalah investasi yang bagus," tutur pengusaha berusia 77 tahun ini seperti dilansir dari Forbes, Jumat (25/1/2019).
Advertisement
Baca Juga
Miliarder ini menambahkan, pasokan emas kini tengah menipis dan itu akan berdampak positif pada harga emas saat ini. Menurutnya, modal yang digulirkan pada penambangan emas sebaiknya dilakukan saat stoknya tengah menipis.
"Seluruh modal digulirkan bukan untuk mendapatkan untung sekarang juga tapi lebih pada akuisisi bisnis para pesaing," terangnya.
Jika menilik alasan Zell, Canadian Imperial Bank of Commerce (CIBC) dalam laporannya pekan ini memprediksi bahwa defisit emas akan terjadi pada 2019. Selama dua tahun ke depan permintaan emas di pasar akan terus menguat.
"Produksi emas akan mencapai puncaknya pada 2021 hingga hampir mencapai 34 juta ounce, tapi kemudian menurun hingga di bawah 16 juta ounce pada 2030," seperti tertera dalam laporan bank asal Kanada tersebut.
Meski begitu, bukan berarti ada penurunan permintaan saat ini. CIBC menilai adanya pertumbuhan selera terhadap emas, bukan hanya dari para investor tapi juga bank-bank sentral di berbagai negara.
Banyak bank sentral telah menjadi pembeli emas sejak 2010. Namun Bank Sentral India masih menunjukkan sentimen negatif terhadap pembelian emas.
Sementara bagi Zell, alokasi modal terhadap emas saat ini bukan untuk mendapatkan untung, tapi lebih merujuk pada akuisisi. Dan melihat produksi dan permintaan emas saat ini, langkah Zell dirasa cukup tepat.