Sukses

Keluarga Bos Sinar Mas Minta Kolega Tak Kirim Karangan Bunga, Kenapa?

Pendiri grup Sinar Mas Eka Tjipta Widjaja tutup usia pada Sabtu, 26 Januari 2019 di Jakarta karena faktor usia.

Liputan6.com, Jakarta - Pendiri grup Sinar Mas Eka Tjipta Widjaja tutup usia pada Sabtu, 26 Januari 2019 di Jakarta karena faktor usia. Ratusan karangan bunga memenuhi rumah duka RSPAD Gatot Subroto. Keluarga pun meminta agar para kerabat tak mengirimkan karangan bunga.

Managing Director Sinar Mas Gandhi Sulistyanto selaku perwakilan keluarga besar Eka Tjipta Widjaja mengimbau agar bentuk kiriman belasungkawa diberikan dalam bentuk yang lebih bermanfaat.

Sebab, keluarga Eka Tjipta Widjaja akan menyumbangkan bentuk ucapan duka atas berpulangnya Pendiri Sinar Mas Group itu kepada sejumlah wilayah di Indonesia yang terkena bencana alam dalam waktu dekat ini.

"Keluarga telah memutuskan, semua tali kasih (ucapan duka) akan disumbangkan kepada korban bencana di berbagai wilayah, baik yang terjadi di Palu dan Serang," ujar dia di Rumah Duka Sentosa, Jakarta, Minggu (27/1/2019).

"Untuk itu, Bapak dan ibu sebaiknya tidak mengirimkan ucapan duka cita dalam bentuk bunga, karena sebaiknya semua ucapan ataupun tali kasih nantinya akan disumbangkan ke saudara-saudara kita yang sedang terkena bencana. Itu jauh lebih bermanfaat dan sesuai dengan jiwa sosial pak Eka," lanjut dia.

Namun begitu, Gandhi menambahkan, sudah ada beberapa kerabat yang menyampaikan belasungkawa dan berkunjung ke kediaman Eka Tjipta Widjaja sejak Sabtu malam kemarin. "Sudah ada beberapa yang berkunjung ke rumah beliau, tapi belum bisa disebutkan satu per satu siapa saja yang ke sana," sambungnya.

Adapun hingga Minggu siang ini, terpantau deretan rangkaian bunga sudah berdiri di pekarangan rumah duka Eka Tjipta Widjaja. Pengirimanya adalah pejabat dan pengusaha hingga korporasi. Seperti dari Mantan Presiden RI Baharuddin Jusuf Habibie, Kapolri Tito Karnavian dan Gubernur DKI Anies Rasyid Baswedan.

Selain itu, ada pula Mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, AEON Mall Japan, sampai PT Mandiri Sekuritas. Rumah duka pun masih dipadati keluarga korban yang mengenakan kemeja putih tanda berduka.

Sebagai informasi lanjutan, Gandhi meneruskan, jenazah Eka Tjipta Widjaja masih akan disemayamkan di Rumah Duka Sentosa hingga Sabtu pekan depan, sebelum kemudian dikebumikan di taman makam milik keluarga di wilayah Karawang, Jawa Barat.

"Jenazah akan dikebumikan hari sabtu depan tanggal 2 Februari 2019. Jadi masih cukup banyak waktu untuk yang mau datang, dan pemberian sumbangan bisa langsung di sini di Rumah Duka Sentosa RSPAD Gatot Soebroto. Selanjutnya jenazah akan dikebumikan di makam keluarga di Karawang pada Sabtu pagi," tutur dia.

 

 

Simak video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Sepak Terjang Eka Tjipta Widjaja, Orang Terkaya No.3 di Indonesia

Mengawali 2019, Indonesia kehilangan salah satu pengusaha besar. Pendiri grup Sinar Mas Eka Tjipta Widjaja tutup usia pada 26 Januari 2019.

"Telah meninggal dunia pendiri Sinar Mas Bapak Eka Tjipta Widjaja pada usia 98 tahun. Sabtu, 26 Januari 2019 pukul 19.43 WIB. Jenazah akan disemayamkan di rumah duka RSPAD Gatot Subroto Jakarta," ujar Direktur Pelaksana grup Sinar Mas, Gandhi Sulistyanto, lewat pesan singkat yang diterima Liputan6.com, Sabtu, (26/1/2019).

Sebelum membangun grup Sinar Mas, Eka Tjipta Widjaja lahir dalam keadaan miskin di Fujian, China. Eka Tjipta Widjaja dan keluarganya pun pindah ke Makassar, saat dirinya berusia sembilan tahun. 

Ia pun membantu bisnis yang dibangun sang ayah di Makassar. Eka Tjipta sempat menjual biskuit pada usia remaja. Kemampuan berbisnisnya pun berkembang.

Pada 1980, ia memutuskan menjadi pengusaha. Pria kelahiran 1921 ini membeli sebidang kebun kepala sawit dengan luas 10 ribu hektare di Riau. 

Dia juga membeli mesin dan pabrik yang bisa menampung hingga 60 ribu ton kelapa sawit. Kemudian bisnisnya berkembang ke sektor lain hingga berada di bawah grup Sinar Mas.

Eka Tjipta yang memiliki 15 anak ini membangun grup Sinar Mas hingga menjadi salah grup terkemuka di Indonesia. Grup yang didirikannya tersebut memiliki pilar usaha yang lengkap mulai dari kertas, agribisnis, jasa keuangan, komunikasi dan teknologi, energi dan infrastruktur, dan lainnya.

Melalui usaha tersebut membawa pria kelahiran Quanzhou ini masuk jajaran orang terkaya di Indonesia.

Pada 2018, kekayaan miliarder tertua di Indonesia ini menyusut USD 500 juta. Meski demikian, ia berada di peringkat ketiga orang terkaya di Indonesia. Total kekayaan Eka Tjipta Widjaja mencapai USD 8,6 miliar pada 12 Desember 2018 berdasarkan versi Forbes.

Sejumlah perusahaan grup Sinar Mas pun sebagian mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perusahaan tersebut antara lain PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Bank Sinarmas Tbk (BSIM), PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS), PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID), PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSA), PT Duta Pertiwi Tbk (DUTI).

Selain itu, ada PT Smartfren Telecom Tbk (FREN), PT Smart Tbk (SMAR), dan PT Sinarmas Multiartha Tbk (SMMA), dan PT Tjiwi Kimia Tbk (TKIM).