Sukses

Negosiasi Perdagangan AS-China, IHSG Diproyeksi Cerah

Performa IHSG masih akan melaju kinclong meski dipengaruhi oleh sentimen global pada pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan menguat pada perdagangan saham hari ini. Performa IHSG masih akan melaju kinclong meski dipengaruhi oleh sentimen global pada pekan ini.

Head of Research Reliance Sekuritas Lanjar Nafi menjelaskan, IHSG berpotensi positif kendati tengah dihadapi sentimen global seperti penutupan pemerintahan Amerika Serikat atau government shutdown. Menurutnya, IHSG akan diperdagangkan pada level 6.460-6510.

"Selain itu, investor optimistis tentang kemajuan dalam pembicaraan perdagangan menjelang diskusi pekan ini di Washington dalam rangka negosiasi dagang termasuk mulai menilai dampak ekonomi dari penutupan pemerintahan terpanjang dalam sejarah AS," ujarnya di Jakarta, Senin (28/1/2019).

Adapun pada pekan terakhir di bulan ini, kata dia, investor cenderung masih mengamati (wait and see) terkait perkembangan pasar saham dan situasi perekonomian global yang akan terjadi.

"Sentimen selanjutnya investor lebih kepada wait and see di sisa minggu terakhir di bulan Januari. Komoditas energi masih menjadi unggulan hari ini," imbuhnya.

Melanjutkan, Fund Manager Valbury Sekuritas Suryo Narpati mengungkapkan kinerja IHSG masih akan bergerak menghijau dengan support dan resistance diperkirakan akan berlabuh di level 6.449-6.481.

2 dari 2 halaman

Rekomendasi Saham

Sementara itu, dari sisi teknikal, Head of Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji meramalkan IHSG akan melanjutkan penguatan (bullish) pada kisaran 6.455-6.511.

Untuk saham-saham yang dipandang cuan hari ini, Lanjar merekomendasikan saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA), serta PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI).

Sedangkan Suryo menyarankan saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).

Kemudian Nafan Aji menganjurkan saham PT Elnusa Tbk (ELSA), PT United Tractors Tbk (UNTR), dan juga PT Semen Indonesia Tbk (SMGR).