Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi meminta kepada sopir angkutan kota (angkot) yang Surat Izin Mengemudi (SIM) nya mati untuk segera diperpanjang.Â
Dia pun menjanjikan bakal membantu sopir angkot untuk mengurus hal tersebut agar tak putus penghasilan akibat SIM mati. Hal ini diungkapkannya saat berdialog dengan sopir angkot di Karang Tengah, Tangerang, beberapa waktu lalu.
"Kami akan cari cara agar bisa memperpanjang SIM sehingga dapat terus menarik angkot dan berpenghasilan. Kami juga akan komunikasikan dengan Kapolres terkait hal ini, karena bagaimana mungkin mereka sehari-hari mengemudi angkot tapi SIM nya tidak berlaku," tuturnya dalam keterangan tertulis, Senin (28/1/2019).
Advertisement
Baca Juga
Pada saat bersamaan, ia turut mengimbau sopir angkot untuk menaati peraturan dan rambu-rambu lalu lintas serta mengutamakan keselamatan berkendara.Â
"Saya ingin mengimbau tentang keselamatan berlalu lintas. Jadi jangan main handphone saat mengendarai angkot, patuhi juga rambu-rambu lalu lintas. Ini semua tadi harus dijalankan ya, bukan cuma didengar saja," tegas dia.
Budi juga mengatakan, profesi sopir angkot itu merupakan tugas yang mulia. Dia menuturkan, masih banyak masyarakat yang membutuhkan angkutan kota ini, sehingga sopir angkot diharapkan dapat berkemudi dengan baik sehingga penumpang merasa nyaman dan aman.Â
Pada kesempatan dialog bersama Budi Karya Sumadi, para sopir angkutan kota juga memanfaatkan momen tersebut dengan mengungkapkan keluhan-keluhan yang selama ini dialami.
Di antaranya, para sopir angkot mengeluhkan adanya preman-preman dan tindakan tilang yang semena-mena dari beberapa oknum.Â
"Saya akan minta ke Kapolres Kota Tangerang untuk menertibkan adanya preman dan adanya oknum yang melakukan tilang dengan semena-mena," ungkap Budi.
Â
Menhub Upayakan Tarif Angkutan Tak Naik
Sebelumnya, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyatakan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan berupaya untuk membuat tarif angkutan tidak naik.
Hal ini usai Mantan Direktur Utama Angkasa Pura II tersebut mendengarkan beberapa aspirasi masyarakat terkait tarif angkutan transportasi yang beberapa waktu lalu mengalami peningkatan.
"Saya memang ditugaskan untuk menangkap aspirasi masyarakat, berkaitan dengan tarif, berkaitan dengan kemudahan-kemudahan angkutan transportasi. Oleh karenanya tadi pertanyaan yang disampaikan juga jelas bahwa tarif-tarif itu sebaiknya jangan ada suatu kenaikan," ujar dia di Jakarta, Minggu 20 Januari 2019.
Budi menyampaikan, dirinya beserta jajaran Kemenhub terus berupaya agar masih dalam batas daya beli masyarakat.
"Arahan Pak Presiden, tarif-tarif itu sedapat mungkin tidak naik karena daya beli masyarakat terbatas. Kalau di kota-kota sepanjang utara Pulau Jawa yang dilalui kereta api kita dapat mengandalkan tarif-tarif yang ada sekarang. Tapi kalau berkaitan dengan internasional, tentunya pesawat kita upayakan agar tarif-tarif itu dalam suatu jangkauan atau kenaikan yang bijaksana," tutur dia.
Menurut Budi, bila tarif angkutan transportasi terjangkau dan masih masuk dalam daya beli masyarakat, maka akan memicu kegiatan ekonomi lain seperti perdagangan dan pariwisata untuk semakin berkembang.
"Harapannya dengan tarif-tarif yang tidak naik itu justru memicu kegiatan-kegiatan ekonomi yang lain. Sehingga masyarakat bisa bergerak untuk berdagang, mereka bisa berwisata dan sebagainya. Karena kita ingin sekali perdagangan dan pariwisata itu menjadi suatu hal andalan bagi masyarakat," tandas dia.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Â
Advertisement