Sukses

IHSG Dibuka Menguat, Sektor Pertambangan Jadi Pendorongnya

Sebagian besar indeks saham acuan menguat. Indeks saham LQ45 naik 0,22 persen ke posisi 1.017,73.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada perdagangan saham Rabu pekan ini. Para analis memperkirakan IHSG bakal mengalami tekanan di akhir perdagangan. 

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Rabu (30/1/2019), IHSG menguat 8,92 poin atau 0,14 persen ke posisi 6.445,40. Pada pukul 09.00 WIB, IHSG masih menguat 14,41 poin atau 0,22 persen ke posisi 6.450,08.

Sebagian besar indeks saham acuan menguat. Indeks saham LQ45 naik 0,22 persen ke posisi 1.017,73.

Sebanyak 137 saham menghijau sehingga mengangkat IHSG. Selain itu 39 saham melemah dan 102 saham diam di tempat. Pada awal perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.459,06 dan terendah 6.445,40.

Total frekuensi perdagangan saham 20.399 kali dengan volume perdagangan 3,8 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 14,6 miliar. Investor asing lepas Rp 15 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.095.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menghijau. Sektor saham pertambangan naik 0,95 persen, dan bukukan penguatan terbesar. Disusul sektor saham barang konsumsi mendaki 0,56 persen dan sektor saham perdagangan bertambah 0,32 persen.

Saham-saham yang jadi top gainers antara lain saham CLAY naik 24,68 persen ke posisi Rp 1.440 per saham, saham NAGA menguat 16,36 persen ke posisi Rp 386 per saham, dan saham PSSI menanjak 7,65 persen ke posisi Rp 183 per saham.

Sedangkan saham ALKA turun 5,32 persen ke posisi Rp 356 per saham, saham ADES merosot 5 persen ke posisi Rp 1.140 per saham, dan saham SMGR terpangkas 3,88 persen ke posisi Rp 12.375 per saham.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Prediksi Analis

IHSG diprediksi masih tertekan pada perdagangan saham hari ini. Performa IHSG tetap diperkirakan terkoreksi dengan diperdagangkan pada kisaran 6.371-6.459.

Analis Trimegah Sekuritas Rovandi menjelaskan, pelemahan indeks pada hari ini masih belum bisa terelakan. Efek masih menunjukan tren penurunan (bearish).

"Untuk besok, IHSG masih bearish atau turun di rentang support dan resistance pada level 6.385-6.460," ujarnya kepada Liputan6.com, Rabu (30/1/2019). 

Dia menambahkan, dari perspektif global, perkembangan perang dagang antara Amerika Serikat (AS)-China dan pengumuman the FED masih menghiasi pola gerak indeks hari ini.

Sementara itu, di tengah penantian laporan laba perusahaan tahun 2018, sentimen pasar global masih diliputi keterbatasan katalis positif. Oleh sebab itu, pelamahan lanjutan diperkirakan masih akan terjadi sampai dengan hari ini.

"Teknikalnya, indeks memang mengkonfirmasi bergerak melemah. IHSG akan bergerak terkoreksi pada rentang 6.371-6.459," ungkap Head of Research Reliance Sekuritas Lanjar Nafi Taulat.