Sukses

Cara Pemda DKI Jakarta Permudah Perizinan Investasi

Perbaikan izin investasi dalam rangka meningkatkan rangking Ease of Doing Business (EODB) Indonesia di ranah global.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution menggelar rapat koordinasi dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk membahas implementasi sistem perizinan online atau online single submission (OSS). Hal ini dalam rangka meningkatkan rangking Ease of Doing Business (EODB) Indonesia di ranah global.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, Jakarta sudah memiliki sistem perizinan online atau Jakevo. Jakevo tersebut nantinya akan terhubung langsung dengan OSS.

"Terkait usaha usaha untuk membuat EoDB di Jakarta bisa peningkatannya makin signifikan dan Alhamdulillah kita sudah memiliki aplikasi Jakevo," ujarnya di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (30/1).

Anies mengatakan, Jakevo sudah digunakan di Jakarta sejak Mei tahun lalu. Aplikasi ini akan terus digunakan dan terhubung efektif ke sistem OSS dalam enam bulan ke depan.

"Dari OSS itu akan ketemu nomor izin berusaha (NIB), yang itu kemudian dipakai ketika pengurusan izin. Tapi prosesnya menggunakan sistem Jakevo," jelasnya.

Anies optimis, Jakevo mampu mendorong skor Indonesia dalam bentuk penyelesaian izin berusaha. Jika skor izin berusaha terus naik, maka bukan tidak mungkin peringkat EoDB Indonesia turut meningkat.

Reporter: Anggun P. Situmorang

Sumber: Merdeka.com

2 dari 2 halaman

Tahun Politik Tak Bikin Investor Kabur dari Indonesia

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Thomas Lembong, mengatakan bahwa janji-janji kampanye yang dilontarkan kedua capres-cawapres memberikan optimisme pada investor.

"Berdasarkan puluhan diskusi saya dengan investor besar mancanegara di kuartal IV kemarin mulai ada optimisme mengenai pemilu 2019," kata dia, di Kantor BKPM, Jakarta, Rabu (30/1/2019).

Dari perbincangan dengan sejumlah investor, ditemukan bahwa program-program kerja yang disampaikan dari kedua kubu mendapatkan tanggapan positif dari investor.

"Penerbitan program-program kampanye oleh kedua paslon dan wawancara-wawancara dan pernyataan-pernyataan dari kedua tim. Dari diskusi saya dengan investor global secara umum dunia investasi cukup optimistis dengan pemilu 2019," jelas Lembong.

Menurut dia, hal yang menjadi perhatian utama dan memengaruhi ekpektasi para investor adalah stabilitas dan kontinuitas atau keberlanjutan usaha.

Sementara untuk Paslon nomor 02, dalam pandangan investor juga tidak melontarkan pernyataan yang berpotensi menggangu ekpektasi mereka. Sebab pernyataan-pernyataan yang keluar dari kubu oposisi pun pro investasi.

"Namun hemat saya paslon oposisi juga banyak memberikan pernyataan yang bersifat pro investasi dan reformasi sehingga ada optimisme bahwa kalaupun ada surprise, berarti bukan base case, arah kebijakan pemerintah tidak akan berubah, tetap menjurus kepada reformasi perekonomian, modernisasi, rasionalisasi dan internasionalisasi," tandasnya.