Sukses

BI Resmikan Kantor Perwakilan di Beijing Bulan Ini

Kantor perwakilan di Beijing menjadi kantor perwakilan BI ke-5 di luar Indonesia.

Liputan6.com, Tokyo- Bank Indonesia (BI) akan membuka kantor perwakilan di Beijing, China. Rencananya kantor perwakilan tersebut akan secara resmi dibuka pada Februari 2019 ini.

Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara mengatakan, sebelumnya untuk wilayah China berada dalam wilayah kerja Kantor Perwakilan BI di Tokyo, Jepang. Namun melihat pertumbuhan ekonomi China yang begitu pesat, maka BI membuka kantor perwakilan tersendiri di Negeri Tirai Bambu tersebut.

‎"Tadinya China masuk (wilayah kerja) Jepang. China kan sudah menjadi (ekonomi) nomor 2 terbesar. Kalau bicara tahun 1980-an kan China masih kecil secara ekonomi. Tetapi tiba-tiba (besar)," ujar dia di Tokyo, Jepang, Jumat (1/2/2019).

Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tokyo, Puji Atmoko menyatakan, kantor perwakilan di Beijing menjadi kantor perwakilan BI ke-5 di luar Indonesia. Saat ini BI telah memiliki empat kantor perwakilan yaitu di Singapura, London, New York dan Tokyo.

"Untuk Jepang meliputi Korea Selatan dan Utara, negara Asia Timur lain dan Timur Tengah. London mencakup Eropa dan Afrika karena sekarang tumbuh dan perekonomiannya pesat banget. Untuk Amerika termasuk Amerika Latin itu di bawah (wilayah kerja) New York. Untuk Singapura untuk ASEAN plus Asia Selatan seperti India. Untuk Beijing mencakup China sendiri, Hongkong, Taiwan, juga membawahi Australia," jelas dia.

Menurut Puji, Kantor Perwakilan BI di Jepang sudah ada sejak 1964. Kantor Perwakilan ini memiliki setidaknya tiga tugas utama, salah satunya menjalin hubungan dengan para investor asing.

"Tugas utama kami setidaknya ada tiga, yaitu kegiatan analisis, assessment tentang keuangan internasional seperti market intelijen. Kedua, berhubungan dengan investor dalam rangka meningkatkan investasi ke Indonesia yang terkait dengan fortopolio dan direct investment-nya. Ketiga, fungsi di bidang internasional dengan lembaga-lembaga internasional, mitra utama kami yaitu bank sentral di wilayah kerja kami," tandas dia.

 

2 dari 2 halaman

Di Depan Ratusan Investor, Gubernur BI Yakin Rupiah Terus Menguat

Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo membanggakan stabilitas moneter RI di hadapan ratusan calon investor. Perry menyebutkan, Indonesia akan menjadi ladang investasi yang bagus ditopang oleh kondisi nilai tukar rupiah yang terus terapresiasi atau mengaut terhadap Dolar AS (USD).

Dia mengungkapkan, tahun lalu memang bukan merupakan tahun yang baik bagi rupiah. Depresiasi atau pelemahan rupiah terjadi selama beberapa kali bahkan menembus level 15.000 per dolar AS.

Akan tetapi, kondisi tersebut terbukti dapat diatasi dengan kebijakan-kebijakan moneter yang diambil bank sentral bersama pemerintah. Rupiah tercatat terus menguat di awal 2019 ini.

"Kebijakan yang diambil oleh bank sentral dan pemerintah membuat rupiah terus menguat dan kembali ke level 14.000 per dolar AS. Tahun lalu rupiah terdepresiasi 5,85 persen dan tahun ini terapresiasi," kata Perry dalam presentasinya pada acara Mandiri Invesment Forum di Fairmont Hotel, Jakarta, Rabu (30/1/2019).

Perry menyampaikan optimistis BI terhadap kondisi rupiah di tahun ini sangat tinggi. Diyakini tahun ini merupakan tren penguatan bagi rupiah.

Penguatan rupiah ini juga ditandai oleh derasnya modal asing masuk ke Indonesia yang sudah dimulai sejak kuartal akhir 2018.

"Dengan masuknya modal asing, pasokan akan meningkat dan pengaruhnya terhadap nilai tukar rupiah," ujarnya

Berdasarkan data BI, pada tahun lalu aliran modal asing yang masuk ke Indonesia tercatat sebanyak USD 12 Miliar.

Sementara itu, tahun 2019 juga diawali secara positif dengan masuknya aliran modal asing yang hingga kini sudah tercatat sebanyak USD 1,4 miliar.

 

Video Terkini