Liputan6.com, Jakarta PT Adhi Karya Tbk akan mulai membangun rute lintasan Cawang-Dukuh Atas proyek kereta ringan (light rail transit/LRT) Jabodebek tahap I pada minggu depan. Sebelumnya, perseroan masih menghadapi kendala khusus untuk 2 lintasan yakni pembebasan tanah di Bekasi Timur dan trase di stasiun Dukuh Atas.
"Sebentar lagi kita sudah persiapkan dalam waktu dekat ini, kita akan turun ke lapangan. Minggu depan siap kita bangun (Dukuh Atas)" tutur Direktur Utama Adhi Karya Budi Harto usai rapat koordinasi (rakor) Jakarta, Jumat (1/2/2019).
Advertisement
Baca Juga
Sementara itu, pihaknya memastikan persoalan terkait pembebasan lahan depo akan rampung pada Maret tahun ini. Sedangkan untuk operasionalnya, LRT dipastikan beroperasi pada 2021.
"2021 ya karena pembebasan lahan itu dengan asumsi Maret ini selesai untuk depo. Jadi kita ada menunggu depo. Tapi yang sekarang untuk yang dukuh atas sudah ada keputusan Gubernur dan Menteri Perhubungan. Jadi dalam waktu dekat ini sudah akan dibangun sampai dukuh atas dan depo mudah mudahan maret selesai," jelas dia.
Meski proyek LRT ini molor, dia menegaskan bahwa anggaran yang digelontorkan untuk pembangunan Proyek LRT Jabodebek Tahap I tidak akan membengkak. "Enggak, biaya enggak jadi membengkak," tandasnya.
Â
Lebih Murah, Sebagian Besar Jalur LRT Cibubur-Bogor Dibangun Menapak Tanah
Direktur Utama PT Adhi Karya (Persero), Budi Harto, mengatakan bahwa 70 persen lintasan LRT Jabodebek Fase II rute Cibubur-Bogor bakal dibangun landed atau menapak tanah.
"70 persen menapak di tanah. ke arah Bogor banyak yang luang jadi bisa grounded," kata dia, saat ditemui, di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta, Kamis (31/1/2019).
"Perlintasan sebidang yang berat elevated. Perlintasan sebidang yang berat itu pilihan ada dua elevated atau underground," lanjut Budi.
Baca Juga
Dia pun mengakui bahwa pembangunan lintasan yang menapak di tanah (landed) jauh lebih murah dibandingkan jika dibuat melayang atau elevated.
"Beda antara elevated dan menapak tanah, di pekerjaan sipilnya saja. Kira-kira bisa turun banyak," katanya.
"(Bisa turun) Rp 150 miliar sampai 250 miliar bisa. Memang mahal elevated. Karena tahu sendiri kan buat pondasi 40 meter, tiangnya," jelas dia.
Akhir Karya mengaku siap mengerjakan proyek LRT Fase II tersebut. Namun dia menegaskan bahwa untuk memulai pembangunan, tentu harus ada instruksi lebih dulu dari pemerintah.
"Bogor-Cibubur kami sudah siap dengan desain. Kalau diinstruksikan oleh pemerintah untuk mulai kami siap mulai. Ini kan belum diinstruksikan pemerintah. Kalau besok perintah, lusa kerja," tandasnya.
Advertisement