Sukses

Rupiah Berpotensi Menguat pada Perdagangan Hari Ini

Rupiah masih akan lanjutkan penguatan terhadap dolar pasca-rilis data inflasi Januari yang lebih rendah dibandingkan prediksi.

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah stabil di kisaran 19.950 per dolar AS pada perdagangan di awal pekan ini. Rupiah berpotensi untuk menguat pada perdagangan hari ini.

Mengutip Bloomberg, Senin (4/2/2019), rupiah dibuka di angka 13.950 per dolar AS, tak berbeda jauh jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 13. 947 per dolar AS.

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 13.950 per dolar AS hingga 13.994 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah masih menguat 2,77 persen.

Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 13.976 per dolar AS, tak berbeda jauh dengan patokan sebelumnya yang ada di angka 13.978 per dolar AS.

Analis Samuel Sekuritas Ahmad Mikail mengatakan, nilai tukar rupiah pada Senin ini berpeluang melanjutkan penguatan memanfaatkan stabilnya dolar AS.

"Dolar AS diperkirakan bergerak terbatas terhadap hampir seluruh mata uang dunia. Stabilnya dolar ditopang oleh bervariasinya sentimen yang terjadi," ujar Ahmad seperti dikutip dari Antara.

Kemungkinan bertemunya Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping membahas permasalahan perdagangan antara AS-China dalam waktu dekat, diperkirakan akan menurunkan permintaan dolar sebagai aset safe haven.

Sementara itu pelemahan kinerja manufaktur China di Januari diperkirakan masih akan membatasi penurunan permintaan dolar. Tercatat Purchasing Manager Index Caixin Januari mengalami kontraksi menjadi 48,3 di Januari dibandingkan Desember sebesar 49,7.

Dari dalam negeri, rupiah kemungkinan masih akan lanjutkan penguatan terhadap dolar pasca-rilis data inflasi Januari yang lebih rendah dibandingkan prediksi analis sebelumnya. Tercatat inflasi Januari hanya sebesar 2,82 persen (yoy) dibandingkan Desember sebesar 3,13 persen (yoy).

"Rendahnya inflasi menjadi katalis positif bagi ekonomi dalam negeri dalam menjaga stabilitas pertumbuhan domestik," ujar Ahmad. Ia memprediksi rupiah pada Senin ini akan bergerak menguat ke level 13.920 per dolar AS sampai dengan 13.970 per dolar AS.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Penguatan Rupiah Bakal Berdampak kepada Penerimaan Negara

Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (AS) terus munjukan penguatanya pada perdagangan beberapa hari terakhir. Rupiah hari ini menguat di level Rp 13.945 per dolar AS.

Direktur Penyusunan Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Kunta Wibawa Dasa Nugraha mengatakan, pengutan rupiah ini tidak bisa dilihat secara jangka pendek. Sebab, nominal mata uang Garuda ini diperkirakan akan terus bergerak seiring dengan gejolak ekonomi dunia. 

"Rupiah ini kan kita kalau liat APBN asumsi dalam satu tahun. Kita masih akan liat terus sampai akhir tahun itu, kira-kira rata rata berapa jadi kita tidak bisa mengatakan sekarang menguat terus seperti apa. Tapi kita akan pantau terus sampai nanti kira-kira akhir tahun seperti apa," katanya saat ditemui di Jakarta, Jumat (1/2/2019).

Secara dampak penguatan yang terjadi saat ini berpengaruh terhadap penerimaan yang berasal dari sumber daya alam. Namun, di sisi lain subsidi justru akan mengalami penurunan. "Jadi akan kita akan liat terus sepeti apa (eupiah) karena kita belum tahu sampai akhir tahun seperti apa," imbuhnya.

Perlu diketahui, Kementerian Keuangan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019 mematok asumsi nilai tukar rupiah di angka 15.000 per dolar AS. Angka ini n aik dari Rencana APBN yang sebelumnya dipatok 14.400 per dolar AS.

"Kalau asumsinya kan masih 15.000 per dolar AS, tapi kemungkiinan bisa saja lebih rendah kemungkinan akan lebih rendah," terangnya.