Liputan6.com, Jakarta Memeriahkan momen tahun baru Imlek 2570, PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) memberikan hiburan bagi penumpang, berupa pertunjukan barongsai di hall Stasiun Kota Tua. KCI juga meluncurkan KMT bertema tahun baru Imlek.
Direktur Utama PT KCI, Wiwik Widayanti mengatakan kegiatan tersebut juga dilakukan sebagai bentuk sosialisasi dan ajakan bagi masyarakat untuk lebih banyak menggunakan Kartu Multi Trip (KMT).
Menurut dia, terdapat beberapa keuntungan yang bakal diperoleh jika masyarakat menggunakan KMT dibandingkan Tiket Harian Berjaminan (THB).
Advertisement
Baca Juga
Pertama, KMT dapat di-top up di mana saja, misalnya di beberapa merchant yang telah bekerja sama dengan KCI. Sementara THB, hanya bisa di-top up di stasiun.
"Kalau KMT itu kan karena bisa diisi di top up. Tidak harus di stasiun," kata dia saat ditemui, di Stasiun Jakarta Kota, Selasa (5/2/2019).
Dengan demikian, pengguna KMT tidak perlu harus mengantre di loket-loket stasiun untuk top up. "Transaksi dipotong langsung dari saldo itu. Berbeda kalau menggunakan Tiket Harian Berjaminan, orang harus antre untuk beli tiket," jelasnya.
"Kalau sudah selesai (perjalanan), dia harus refund lagi kan (THB) berlaku hanya 7 hari saja. Jadi besok dia harus antre lagi. Dengan KMT bisa meniadakan itu semua," imbuhnya.
Reporter: Wilfridus Setu Umbu
Sumber: Merdeka.com
Â
Â
Â
Penggunaan KMT
Dia mengatakan pihaknya akan terus menyosialisasikan serta mengajak masyarakat untuk menggunakan KMT.
Saat ini, penggunaan THB masih mendominasi dengan 40 persen dari total transaksi.
KMT menduduki posisi kedua dengan porsi 35 persen sedangkan sisanya, 15 persen uang elektronik yang diterbitkan perbankan.
"(KMT) 35 persen, 40 persen THB, sisanya uang elektronik dari bank," tandasnya.
Advertisement