Liputan6.com, Jakarta - Mungkin terkadang Anda merasa orang lain lebih kaya dari Anda. Mereka selalu bisa membeli semua barang yang diimpikan, sedangkan Anda tidak. Atau, orang lain memiliki rumah yang lebih besar dan bagus dibandingkan dengan Anda.
Dikutip dari Fast Company, Kamis (07/02/2019), seseorang yang memiliki rumah kecil di daerah pemukiman orang-orang kaya cenderung merasa minder dan merasa dirinya miskin.
Advertisement
Baca Juga
Sedangkan seseorang yang memiliki rumah besar di daerah pemukiman yang murah justru merasa bangga.
Padahal, kondisi mereka tidak berbeda. Mereka tidak lebih kaya atau miskin. Hanya logikanya saja yang dibalik.
Studi menjelaskan hal tersebut lumrah terjadi karena manusia memang suka membandingkan dirinya dengan orang lain secara sosial. Ketika seseorang membandingkan dirinya dengan orang lain yang lebih baik, hal tersebut cenderung membuatnya kecewa.
Hilangkan rasa ingin membandingkan diri
Membandingkan diri sendiri dengan orang lain dapat membuat Anda merasa lebih baik atau lebih buruk. Hal ini berkaitan dengan tujuan yang Anda miliki dan status tujuan tersebut.
Ketika tujuan Anda adalah agar terlihat lebih kaya dari tetangga Anda, maka memiliki rumah di pemukiman miskin atau murah akan membuat Anda lebih bahagia. Jika tujuan Anda hanya memiliki rumah dengan fasilitas yang Anda inginkan, maka tak masalah jika daerah pemukimannya kaya atau miskin.
Setelah Anda mencapai tujuan Anda, Anda akan fokus terhadap tujuan lain dan jika tujuan Anda tidak tercapai, maka Anda akan membandingkan diri Anda dengan orang lain lagi. Seperti itulah lingkaran setan perbandingan yang harus Anda hilangkan.
Di atas langit masih ada langit, seperti itulah peribahasa yang cocok bagi Anda yang sedang berada di kondisi ini. Daripada memikirkan perjuangan untuk mencapai titik yang lebih baik dari orang lain, lebih baik baik Anda fokus hidup membahagiakan diri Anda sendiri.
Advertisement